Kematian Akibat Virus Corona Capai 908 Orang
Optimisme lain datang dari Dr Ian Lipkin, rektor Pusat Penelitian Infeksi dan Kekebalan Tubuh dari Universitas Columbia yang pernah menangani kasus SARS bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah China.
Ia mengatakan bahwa bila berhasil, metode 'containment' atau karantina dapat menurunkan angka kasus virus corona secara drastis bulan ini.
Faktor cuaca panas dilihat akan membantu mengurangi potensi penyebaran virus sekaligus mendorong orang untuk meninggalkan tempat tertutup di mana virus mudah menyebar.
'Tidak menyerah sebelum dapat penjelasan'
Photo: Dr Li Wenliang mengatakan kepada sejumlah media di China jika ia bertekad untuk memerangi virus setelah dirinya sembuh. (Weibo)
Sementara itu, ibu dari dokter yang pertama kali mengungkap mewabahnya virus corona masih menuntut penjelasan dari pemerintah China.
Dokter yang bernama Li Wenliang meninggal pada Jumat (7/2) karena virus corona.
Kematian dokter tersebut telah mengundang amarah publik kepada pemerintah Wuhan.
Mereka mengatakan amarah ini patut diterima oleh pemerintah melihat perlakuan tidak adil kepada dokter yang meninggal di usia 34 tahun itu.
Angka kematian akibat virus corona di China meningkat lagi, dengan kematian hari Senin (10/2/2020) mencapai 908 orang, dengan adanya 97 kematian baru
- Agresivitas Tiongkok di Pasar Mobil Listrik Indonesia, Warning Buat Jepang
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Bea Cukai Kalbagsel dan Instansi Terkait Dukung Pelaku Usaha Lokal Tingkatkan Ekspor
- Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok
- Celeng Banteng
- Hidup Baru Nurhadi