Kematian Akibat Virus Corona di Amerika Bisa Capai 200 Ribu
"Semakin baik kita melakukannya, semakin cepat semua mimpi buruk ini akan berlalu.'
Korban bisa mencapai 200 ribu orang
Photo: Dr Anthony Fauci (kanan) berbicara dalam jumpa pers bersama Presiden Trump di Gedung Putih hari Minggu (29/3/2020). (Reuters: Al Drago)
Keputusan Washington muncul setelah Direktur Institut Penyakit Menular dan Alergi di Amerika, Anthony Fauci mengatakan kepada CNN, jika wabah virus corona bisa memakan korban antara 100 ribu sampai 200 ribu kematian.
"Apapun model yang kita gunakan untuk memprediksi, selalu ada skenario terburuk dan skenario terbaik," kata Dr Fauci.
"Saya tidak pernah melihat penyakit apapun yang pernah saya tangani dimana semuanya berakhir dengan skenario terburuk."
Namun setelah pertemuannya dengan Presiden Trump, Dr Fauci bersikap melunak dengan pernyataan soal kemungkinan jumlah korban.
Ia mengatakan skenario terburuk itu akan terjadi di Amerika Serikat, jika warga tidak mengikuti petunjuk untuk tidak keluar rumah.
"Kami merasa langkah yang sudah kami ambil sekarang mulai menunjukkan hasilnya," katamya, dengan menambahkan perpanjangan masa social distancing sebagai langkah yang bijak.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memperpanjang masa social distancing di negara tersebut sampai akhir April
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?