Kematian Bisa Tembus Dua Ribu
Sabtu, 19 Juni 2010 – 02:50 WIB
Dia juga membantah laporan yang mengatakan bahwa pemerintahannya tidak serius mengatasi kerusuhan. "Berikan sedikit harapan pada kami. Jangan bilang kalau kami tidak berupaya (memulihkan keadaan). Pasukan kami sedang berusaha mengatasinya," tandas pemimpin sementara yang akan berusaha memenangkan legitimasi dari rakyatnya lewat referendum 27 Juni mendatang tersebut.
AS Minta Investigasi
Terpisah, Jubir UNICEF Christiane Berthiaume mengatakan bahwa kerusuhan tersebut berdampak buruk pada sedikitnya 1 juta warga di Kirgistan dan Uzbekistan. Sebab, warga etnis Uzbek yang merasa menjadi sasaran amuk etnis Kyrgyz, mengungsi ke Uzbekistan dan minta perlindungan di negara tetangga. Akibatnya, warga Uzbekistan pun harus rela berbagi tempat tinggal dan makanan dengan para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal.
"Itu (1 juta) hanya angka perkiraan, agar kami bisa merancang skema bantuan dan rencana restorasi untuk memulihkan kondisi Kirgistan. Jumlah pasti korban bisa lebih sedikit atau lebih banyak," papar Berthiaume, seperti dilansir Associated Press. Saat ini, lanjut dia, tiga jenis bantuan yang paling dibutuhkan para pengungsi adalah makanan, air dan obat-obatan.
PBB memprediksi, warga Kirgistan yang mengungsi dari wilayah selatan negeri mereka mencapai 400 ribu orang. Sebanyak 100 ribu di antaranya berlindung di Uzbekistan. Sementara, ribuan sisanya masih tertahan di perbatasan Kirgistan-Uzbekistan. Rabu (16/6) lalu, pemerintah Uzbekistan memutuskan untuk menutup perbatasan karena sudah tidak sanggup lagi menampung pengungsi.
OSH - Kali pertama sejak pecah kerusuhan etnis di Kota Osh pada 10 Juni lalu, Presiden Interim (sementara) Kirgistan, Roza Otunbayeva mengunjungi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer