Kematian Brigadir J Penuh Kejanggalan, Didik: Tantangan Polri untuk Sampaikan Informasi Jujur
jpnn.com, JAKARTA - Kasus Brigadir J yang tewas seusai baku tembak dengan Bharada E di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7) jadi sorotan publik.
Brigadir J merupakan ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Dia juga sopir pribadi Putri Ferdy Sambo, istri Irjen Ferdy Sambo.
Adapun Bharada E sendiri merupakan anggota Brimob yang diperbantukan untuk menjadi ajudan Kadiv Propam Polri.
Insiden penembakan itu terjadi di kediaman Irjen Ferdy Sambo.
Namun, banyak kejanggalan dalam kasus tersebut mulai dari CCTV yang rusak hingga Bharada E yang menembak Brigadir J menggunakan senjata api Glock 17.
Atas dasar itu, Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto mengatakan informasi yang tidak cukup dari pihak kepolisian membuat masyarakat berspekulasi terhadap kasus tersebut.
"Makanya kalau publik kemudian punya persepsi, pendapat, dan analisa macam-macam bahkan spekulasi yang tidak terkontrol pasti ini asupan informasinya tidak cukup, pesannya tidak diterima publik tidak jujur," kata Didik Mukrianto kepada wartawan, Jumat (15/7)
Dia juga menyebutkan hal itu menjadi tantangan pihak kepolisian untuk menyampaikan perkembangan kasus tersebut secara berkala.
Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto mengatakan tantangan bagi polisi untuk menyampaikan informasi jujur soal kasus Brigadir J
- Soal Putusan Kasasi Ferdy Sambo, Mahfud MD: Mudah-mudahan Tidak Ada Kongkalikong Lagi
- Ini yang Terjadi saat Sidang Tertutup Perkara Ferdy Sambo di MA, Vonis Mati pun Berubah
- Bambang Ingatkan Polri Transparan soal Kematian Anggota Densus 88 Bripda IDF
- Sidang Etik Irjen Teddy Minahasa Dipimpin Jenderal Bintang Tiga
- Hukuman Kuat Ma'ruf Tidak Berkurang, Tetap 15 Tahun Penjara
- Reza Indragiri Membandingkan Richard Eliezer dengan Norman Kamaru