Kematian Dua Siswa SPN Dinilai Janggal
Selasa, 25 Juni 2013 – 11:48 WIB

Kematian Dua Siswa SPN Dinilai Janggal
Althur juga sudah melihat jalur latihan anaknya, tidak ada medan berat yang membahayakan nyawa anaknya. Menurut dia, inilah salah satu keganjilan yang dia rasakan. Makanyam, dia mendesak Polda Jambi melakukan otopsi terhadap jenazah anaknya.
"Kami sekeluarga menerima atas meninggalnya anak kami. Namun jika ada kejanggalan dalam kasus ini, agar bisa diproses dan ditegakkan hukum yang berlaku. Makanya kami meminta jenazah anak kami diotopsi,"kata Alhtur dengan nada bergetar.
Alhtur mengatakan, awalnya dia mengiklaskan kematian anaknnya. Dia pun berencana lansung membawa jenazah anaknya ke Jakarta. Tapi, niatnya itu dibatalkan setelah dia melihat kondisi wajah dan hidung anaknya.
" Wajah dan hidung anak saya remuk ke dalam dan tak wajar. Makanya, saya dan ibunya mengurungkan niat untuk memberangkatkan jenazahnya kemarin. Dan, kami meminta untuk diotopsi dulu," ungkapnya.
JAMBI- Kematian dua siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Jambi dinilai banyak keganjilaan. Terutama kematian Hottua Halomoan Tampubolon,
BERITA TERKAIT
- 253.409 Warga Jateng Manfaatkan Program Pemutihan Pajak, Terkumpul Rp61,9 Miliar
- Dituduh Menelantarkan Anak & Istri, Bambang Wuragil Merespons Begini
- Mbak Ita & Suami Jalani Sidang Perdana Kasus Dugaan Suap Proyek di Semarang
- Iskandar Ditangkap Polisi di Ogan Ilir, Ini Kasusnya
- Kawasan Hutan Lindung TNTN Terbakar, Diduga Akibat Pembukaan Lahan Ilegal
- Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung Terkendala Lahan