Kematian Ibu dan Bayi Terkuak, Sudah Diduga

Kematian Ibu dan Bayi Terkuak, Sudah Diduga
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTT Kombes Pol Eko Widodo (kiri) didampingi Kapolres Kupang Kota AKBP Satrya memberikan keterangan kepada wartawan di Kupang. Foto: ANTARA/Kornelis Kaha

jpnn.com, KUPANG - Kematian ibu dan bayinya di lokasi penggalian saluran pipa SPAM Kali Dendeng, di Kelurahan Penkase, Kota Kupang, NTT, akhirnya terkuak.

Kedua korban tewas dibunuh. Pelakunya berinisial RB.

"Yang bersangkutan sudah mengaku bahwa dia yang melakukan perbuatan tersebut yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan dikubur di dalam lokasi penggalian saluran pipa SPAM Kali Dendeng, Kelurahan Penkase," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTT Kombes Pol Eko Widodo di Kupang, Jumat.

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan hasil pemeriksaan sementara terhadap RB yang pada Kamis (2/12) pukul 12.00 WITA.

Pelaku menyerahkan diri ke Polda NTT dalam kasus penemuan jenazah ibu dan bayi tersebut.

Namun kata Eko, walaupun RB telah mengaku bahwa dialah pelaku pembunuhan terhadap mantan pacar dan ayah biologis dari bayi yang dibunuh tersebut, tetapi polisi tidak bisa langsung menetapkan RB langsung sebagai tersangka.

"Kami tidak bisa langsung menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka dalam kasus ini. Kami masih selidiki lebih jauh lagi," ungkap dia yang ditemani oleh Kapolres Kupang Kota AKBP Satrya.

Dia mengatakan bahwa penyelidikan lebih lanjut akan terus dilakukan untuk mengungkap motif dibalik kasus meninggalnya dua korban ibu dan anak itu.

Kematian ibu dan bayinya bernama Astri Evita Seprini Manafe dan Lael Maccabe akhirnya terkuak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News