Kematian Karena Vaksin di Norwegia Tidak Khawatirkan Otoritas Kesehatan Australia

Menyusul laporan kematian tersebut, pihak otoritas di Norwegia mengubah cara pemberian vaksin.
"Tetapi kami membuat beberapa penyesuaian, apa yang harus diperhatikan para dokter ketika melakukan vaksinasi," kata Steinar Madesn, Direktur Medis Badan Pengobatan Norwegia (NOMA) kepada ABC hari Senin pagi.
"Seluruh pasien ini adalah penghuni rumah lansia, jadi bila ada tingkat harapan hidup yang sangat pendek, jika mereka sudah menderita penyakit kronis, maka disarankan untuk tidak melakukan vaksinasi terhadap mereka."
Pfizer sendiri mengeluarkan pernyataan mengatakan mereka mengetahui laporan tersebut dan bekerjasama dengan NOMA untuk mengumpulkan lebih banyak informasi lagi.
"Pihak berwenang Norwegia memberi prioritas imunisasi bagi penghuni rumah lansia, yang kebanyakan mereka sudah uzur dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti sudah lama memiliki penyakit yang tidak bisa disembuhkan," kata pernyataan tersebut.
"NOMA mengonfirmasikan jumlah insiden yang dilaporkan tidaklah mengkhawatirkan dan ini memang sudah diperkirakan.
"Semua laporan kematian akan dikaji lagi dengan seksama oleh NOMA untuk mengetahui apakah insiden ini berhubungan dengan pemberian vaksin."

Kalangan tenaga kesehatan di Norwegia dan Australia menyatakan tidak khawatir dengan laporan 30 orang yang meninggal di Norwegia, setelah mendapatkan vaksin buatan Pfizer
- Hasil Babak Grup Piala Asia U-17 2025: Indonesia dan Uzbekistan Digdaya, Australia Apes
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya