Kematian Mendadak tak Selalu Serangan Jantung
“Pengalaman dengan serangan jantung bisa membuat bagian otot jantung yang rusak bekerja. Bila seseorang pernah mengalami serangan jantung, kemungkinan kena sudden arrest bisa empat kali lipat. Lalu bila kemampuan pompa jantung seseorang sudah turun 50 persen, maka risiko sudden arrest tinggi,” paparnya.
Henti jantung mendadak kadang-kadang didahului beberapa gejala seperti pingsan, pandangan gelap, pusing, nyeri dada, sesak napas, lemas dan muntah.
Namun, bisa juga terjadi tanpa ada gejala awal. Saat terjadi henti jantung mendadak, tanda yang paling nyata adalah hilangnya denyutan nadi.
“Beberapa tindakan bantuan yang bila segera dilakukan, bisa mengembalikan kondisi henti jantung. Namun, bila tidak, maka hampir pasti pasien akan segera meninggal. Akibat aliran darah ke otak tidak mencukupi, korban akan segera kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas," ujarnya.
Pencegahan henti jantung mendadak mencakup pengaturan pengaturan pola makan sehat, olahraga teratur, setop merokok, pengaturan tekanan darah, pengaturan kadar kolesterol darah, pengaturan kadar gula darah, penggunaan obat-obat jantung secara teratur, dan bila perlu penggunaan alat implantable cardioverter defibrillator/ICD. (esy/jpnn)
Seseorang yang kelihatan sehat tapi mendadak meninggal tanpa sebab, seringkali dikaitkan dengan serangan jantung.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- IDI Kota Bekasi Berikan Informasi Pengobatan Mengenai Serangan Jantung
- Detik-Detik Warga Bogor Utara Meninggal Seusai Belanja di Minimarket
- 2 Manfaat Kacang Tanah, Camilan Sehat untuk Penderita Penyakit Ini
- 5 Khasiat Rutin Mengonsumsi Stroberi, Bikin Deretan Penyakit Ini Ogah Mendekat
- Masayu Anatasia Ungkap Kondisi Terbaru Lembu setelah Kena Serangan Jantung
- Yuni Indriyati Bersyukur Bisa Dampingi Donny Kesuma di Saat Terakhir Bersama Anak-anak