Kematian Merah Masih Sisakan Trauma
Sabtu, 31 Maret 2012 – 14:48 WIB
PARIS - Aksi berantai Mohammed Merah di Kota Toulouse dan Kota Montauban, Midi-Pyr"n"es Region, masih menyisakan trauma. Kepolisian Prancis pun tak mau tinggal diam. Apalagi, pilpres sudah di depan mata. Jumat (30/3), polisi melakukan razia antiteror di beberapa kota dan mengamankan sedikitnya 19 tersangka. Tak hanya mengamankan 19 orang yang diyakini sebagai teroris, polisi juga menemukan sejumlah senjata di lokasi razia. Diantaranya tiga senapan Kalashnikov, sepucuk pistol Glock dan sebuah granat. Salah seorang yang tertangkap kemarin diidentifikasi sebagai Mohammed Achamlane. Dia diduga kuat sebagai anggota dari kelompok ekstremis Forsane Alizza.
Presiden Nicolas Sarkozy yang bakal kembali mencalonkan diri dalam pilpres 22 April mendatang menegaskan bahwa pemerintahannya tak akan berhenti memburu para tersangka teror. "Kami menarget para militan radikal Islam dalam setiap razia yang kami lakukan. Operasi yang kita saksikan pagi ini, masih akan terus terjadi di masa mendatang," tandas pemimpin 57 tahun tersebut.
Selain di Toulouse, penangkapan dini hari kemarin juga terjadi beberapa kota besar Prancis lainnya. Yakni di Kota Nantes, Marseille, Lyon, Nice dan ibu kota. Untuk melancarkan razia tersebut, polisi bekerja sama dengan unit khusus antiteror dan agen intelijen dalam negeri DCRI. Kemarin, Sarkozy menyebut razia sukses tersebut sebagai awal dari operasi antiteror dalam skala lebih besar.
Baca Juga:
PARIS - Aksi berantai Mohammed Merah di Kota Toulouse dan Kota Montauban, Midi-Pyr"n"es Region, masih menyisakan trauma. Kepolisian Prancis
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer