Kematian Pasien COVID-19 di Garut Memprihatinkan
jpnn.com, GARUT - Wakil Bupati Garut Budiman menyatakan kematian pasien COVID-19 di daerah itu sudah memprihatinkan pada angka 2,7 persen atau 103 orang.
Melihat angka ini, harus menjadi perhatian semua pihak untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
"Angka kematian di Garut itu 2,7 persen, cukup prihatin walaupun masih di bawah angka nasional," kata Helmi kepada wartawan, Selasa (29/12).
Angka kematian pasien COVID-19 berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut secara akumulasi sudah mencapai 103 orang dari jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 3.742 kasus.
Menurut Helmi, angka kematian pasien COVID-19 di Garut itu harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk pemerintah untuk berusaha secara maksimal menyembuhkan pasien positif COVID-19.
"Karena kita harus serius, sungguh-sungguh dalam pencegahan, upaya-upaya kalau yang positif supaya sembuh sudah harus lebih besar lagi," katanya.
Ia menyampaikan wabah COVID-19 di Garut masih terjadi, dan setiap hari terus ditemukan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil penelusuran dan pemeriksaan tim kesehatan di lapangan.
Menurut dia, wabah COVID-19 belum tentu selesai sampai akhir 2020, bisa jadi terus berlanjut pada 2021 sehingga perlu upaya semua pihak untuk mencegahnya bersama-sama dengan menerapkan protokol kesehatan.
Kematian pasien COVID-19 di Kabupaten Garut sudah pada angka 2,7 persen atau 103 orang.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Bongkar Penimbunan 25 Ton Pupuk Subsidi di Garut, Polisi Tetapkan A Jadi Tersangka
- Ini Komplotan Perampok SPBU di Garut
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- BNPB: Kemungkinan Gempa Bandung Dipicu Sesar Belum Terpetakan, Bukan Garsela