Kematian Robin Williams Picu Peningkatan Kasus Bunuh Diri
jpnn.com, JAKARTA - Kasus bunuh diri di Amerika Serikat mengalami peningkatan 10 persen menyusul kematian aktor Robin Williams.
Dalam empat bulan setelah kematian sang aktor pada Agustus 2014, data CDC mengungkapkan bahwa ada 18.690 kematian karena bunuh diri.
Dari sebuah analisis yang dipublikasikan di Plos.one, secara signifikan, kasus tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya sebesar 16.849.
"Ketika Anda melihat datanya, Anda tidak memerlukan statistik untuk melihat sesuatu terjadi," kata penulis studi, David Fink, kandidat doktor dalam bidang epidemiologi di Columbia University Mailman School of Public Health, seperti dilansir laman MSN, Senin (12/3).
"Anda melihat lonjakan yang sangat besar ini di bulan Agustus yang bisa Anda katakan tidak aktif," jelas Fink.
Studi tersebut pertama kali meneliti dampak bunuh diri selebritas di Amerika Serikat.
"Sementara penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa kematian Williams dan berita yang diliput serta tanggapan media sosial menyebabkan lonjakan bunuh diri yang diamati, sejumlah paralel menunjukkan bahwa ini setidaknya memainkan peran,"kata Fink.
Untuk satu hal, lompatan itu sangat penting di kalangan pria berusia 30 tahun-44 tahun, demografis mirip dengan aktor tersebut.
Kasus bunuh diri di Amerika Serikat mengalami peningkatan 10 persen menyusul kematian aktor Robin Williams.
- Mahasiswa ITB Diduga Bunuh Diri, Lompat dari Lantai 27 Apartemen
- Sedih Kehilangan Anak, Tamara Tyasmara Nyaris Loncat dari Lantai Dua
- Polda Jateng Segera Ungkap Kasus Kematian dr Aulia Risma PPDS Undip, Siap-Siap
- Mahasiswa UK Petra Tewas di Halaman Kampus, Ini Penjelasan Ajeng Dyah
- Datangi Polda Jateng, Ibunda Dokter Aulia Risma Lapor Kasus Kematian Putrinya
- Haikal Gantung Diri di Rumah, Pakaian yang Dipakai Karate dengan Sabuk Hitam