Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Para Korban Berpendidikan, Ada Temuan Lain
jpnn.com, JAKARTA - Satu keluarga yang meninggal di Kalideres, Jakarta Barat, sangat jarang berkomunikasi dengan pihak luar.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan temuan itu berdasarkan hasil pemeriksaan forensik digital.
"Hasil digital forensik ditemukan petunjuk sangat jarang berkomunikasi dengan pihak luar," katanya di Jakarta, Kamis.
Dikatakannya dalam rumah yang dihuni oleh empat orang tersebut hanya terdapat dua unit ponsel dan di dalamnya ditemukan percakapan satu arah dari satu ponsel ke ponsel lainnya.
Percakapan satu arah tersebut menggunakan bahasa Inggris yang sifatnya emosional.
"Sebagaimana yang kami sampaikan kemarin, ini kata-katanya sangat terlihat bahwa ini berpendidikan dari bahasa Inggris sifatnya emosi," ujar Hengki.
Hengki mengungkapkan konten percakapan tersebut saat ini tengah diteliti oleh tim psikologi forensik untuk mencoba memahami kondisi psikologis anggota keluarga tersebut sebelum meninggal demi mengungkap motif dan penyebab kematian satu keluarga tersebut.
Penemuan tewasnya satu keluarga itu berawal ketika ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban pada Kamis (11/10) sekitar pukul 18.00 WIB.
Hingga kini penyebab kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat belum terkuak.
- Bea Cukai Soekarno-Hatta Gagalkan Peredaran 1,1 Kg Sabu-Sabu, Begini Modus Pelaku
- Polisi Periksa Mobil Eks Anggota BIN yang Terbalik di Marunda
- Niat Baik RF Malah Jadi Korban Begal di Jakarta Utara
- Propam Diminta Usut Total Kasus DWP di Semua Lingkaran Polri
- Tim Forensik Masih Identifikasi 7 Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza
- Kena Doxing, Bung Towel Lapor Polda Metro Jaya