Kematian Seorang Tahanan di Sel Akhirnya Terungkap

jpnn.com, KUPANG - Kematian AA di dalam sel Polsek Katikutana, Polres Sumba Barat pada awal Desember 2021 lalu akhirnya terungkap.
Berdasarkan hasil autopsi terhadap jenazah AA, almarhum meninggal diakibatkan karena kekurangan oksigen.
"Dari hasil autopsi yang kami lakukan penyebab kematian AA bukan karena penganiayaan, tetapi karena kekurangan oksigen," kata dokter forensik dari Polda NTT AKBP dr Edy Syahputra Hasibuan dalam konferensi pers soal kasus meninggalnya AA, Selasa.
Autopsi yang sudah dilakukan oleh tim dokter ahli forensik disaksikan keluarga dan kuasa hukum korban.
Edy menjelaskan penyebab kematian dari AA karena terlalu banyak makan sehingga ada sisa makanan di lambung sekitar satu liter.
Selain itu di dalam mulut juga ditemukan setengah liter makanan yang keluar saat korban terjatuh.
"Jenazah jatuh lalu kepalanya terbentur dan kehilangan kesadaran sehingga menyebabkan jenazah muntah dan makanan masuk ke paru-paru (tersedak) yang kemudian menghambat masuknya oksigen ke tubuh,” jelas Edy.
Dia memastikan terkait informasi yang beredar bahwa jenazah mengalami luka tembak dan patah tulang itu tidak benar adanya.
Seorang tahanan terduga pelaku penganiayaan dan pencurian ternak tewas di dalam sel pada awal Desember 2021 lalu.
- Kapolres Ngada AKBP Fajar Cabuli Bocah Usia 6 Tahun, Astaga!
- ProSTEM jadi Salah Satu Pelopor Industri Terapi Sel di Indonesia
- Karutan Makassar Pastikan Tak Ada Perlakuan Istimewa ke Warga Binaan
- 3 Perwira Polisi di NTT Aniaya Anggota, Begini Nasibnya
- Pelaku Perusakan Mobil di Cengkareng Jakarta Barat Disambut Para Tahanan
- Bikin Malu Polri, Oknum Polisi di Kupang Menipu Hingga Rp 400 Juta