Kematian Taruna PIP Semarang, Saksi Ungkap Hal Ini, Astaga

jpnn.com, SEMARANG - Praktik kekerasan dalam pembinaan fisik oleh senior terhadap junior di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Jawa Tengah masih terjadi meski di luar lingkungan kampus.
Fakta itu terungkap dalam sidang kasus tewasnya taruna PIP Semarang Zidan Muhammad Faza setelah dianiaya lima seniornya di Pengadilan Negeri Semarang, Rabu.
"(Kekerasan) tidak hanya sekali. Tidak pernah dilaporkan ke PIP," kata Taruna PIP Semarang Fathul Muin ketika dimintai keterangan dalam sidang yang dipimpin Hakim Ketua Arkanu.
Meski demikian, lanjut dia, pendisiplinan dengan kekerasan fisik tersebut oleh oknum taruna senior, bukan seluruhnya.
"Pembinaan ini juga bukan merupakan balas dendam dari senior kepada juniornya," katanya.
Fathul juga mengaku tidak pernah melaporkan tindak kekerasan itu kepada pihak kampus.
Kesaksian serupa juga disampaikan taruna Alfarez Arif Budiman yang juga menjadi saksi dalam perkara tersebut.
Menurut dia, pemukulan senior terhadap junior tidak dilakukan dalam kondisi emosi.
Kematian Zidan Muhammad Faza, taruna PIP Semarang akibat dianiaya oleh seniornya.
- Tragis! Seorang Pria di Semarang Tega Habisi Nyawa Ibu Kandungnya
- Ibu Dibunuh Anak Kandung Pakai Senjata Tajam di Semarang
- Demo Mahasiswa di Semarang Hari Ini: Indonesia Sekarat!
- Efisiensi Anggaran, Dugderan 2025 di Kota Semarang Digelar Sederhana
- Terpental dari Motor Akibat Jalan Berlubang, Remaja 16 Tahun di Semarang Meninggal
- Pengusaha Angkot Semarang Merugi Jutaan Rupiah Gegara Jalan Berlubang