Kematian Taruna PIP Semarang, Saksi Ungkap Hal Ini, Astaga

jpnn.com, SEMARANG - Praktik kekerasan dalam pembinaan fisik oleh senior terhadap junior di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Jawa Tengah masih terjadi meski di luar lingkungan kampus.
Fakta itu terungkap dalam sidang kasus tewasnya taruna PIP Semarang Zidan Muhammad Faza setelah dianiaya lima seniornya di Pengadilan Negeri Semarang, Rabu.
"(Kekerasan) tidak hanya sekali. Tidak pernah dilaporkan ke PIP," kata Taruna PIP Semarang Fathul Muin ketika dimintai keterangan dalam sidang yang dipimpin Hakim Ketua Arkanu.
Meski demikian, lanjut dia, pendisiplinan dengan kekerasan fisik tersebut oleh oknum taruna senior, bukan seluruhnya.
"Pembinaan ini juga bukan merupakan balas dendam dari senior kepada juniornya," katanya.
Fathul juga mengaku tidak pernah melaporkan tindak kekerasan itu kepada pihak kampus.
Kesaksian serupa juga disampaikan taruna Alfarez Arif Budiman yang juga menjadi saksi dalam perkara tersebut.
Menurut dia, pemukulan senior terhadap junior tidak dilakukan dalam kondisi emosi.
Kematian Zidan Muhammad Faza, taruna PIP Semarang akibat dianiaya oleh seniornya.
- Polisi Amankan 278 Pemuda Konvoi Liar yang Ganggu Ketertiban di Ramadan
- Ratusan Gangster Konvoi Blokir Jalan & Kacaukan Semarang
- BPJS Kesehatan Semarang Pastikan Layanan JKN Berjalan Selama Libur Lebaran 2025
- Pasien Rehabilitasi Narkoba Tewas Dianiaya di Semarang, 12 Orang Jadi Tersangka
- Wako Semarang Agustina Akan Cabut Kebijakan 5 Hari Sekolah, Cocok Ora?
- Agustina Sukses Bawa Semarang jadi Kota Pionir Inklusi Sosial