Kembali Jadi Rakyat Jelata, 28 Pejabat Era Donald Trump Langsung Dihajar China
Pompeo sepertinya memicu kemarahan China lewat rentetan tindakannya di minggu-minggu terakhir masa jabatan.
Pada Selasa (18/1), dia kembali mengulangi tuduhan bahwa China telah melakukan genosida dan kejahatan kemanusiaan terhadap Muslim Uighur.
China berulang kali menolak tuduhan pelanggaran di wilayah Xinjiang, di mana tim penilai Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan setidaknya 1 juta orang Uighur dan Muslim lain ditahan di kamp-kamp.
Menanggapi tuduhan Pompeo, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying tidak menahan diri, apalagi bersikap diplomatis. Kata-kata kasar terlontar dari mulutnya saat menggambarkan salah satu orang kepercayaan Donald Trump itu.
"Pompeo membuat begitu banyak kebohongan dalam beberapa tahun terakhir, dan ini cuma kebohongan besar lain," ujar dia.
"Politisi AS ini terkenal karena berbohong dan menipu, membuatnya jadi bahan tertawaan dan seorang badut," tambah diplomat perempuan itu.
Hua mengatakan, China berharap pemerintahan baru Amerika Serikat bersedia bekerja sama dalam semangat saling menghormati, menangani perbedaan dengan patut, dan melakukan lebih banyak kerja sama saling menguntungkan di lebih banyak sektor."
"Kami berharap pemerintahan baru AS dapat memiliki penilaian yang masuk akal dan berpikiran dingin tentang masalah Xinjiang, di antara masalah lain," tutur dia. (ant/dil/jpnn)
Pemerintah China tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membalas dendam kepada bekas anak buah Donald Trump
Redaktur & Reporter : Adil
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Kerja Sama Indonesia-China Mencapai 10 M Dolar AS, Ketum Kadin Anindya Bakrie: Ini Pertanda Baik