Kembali ke Iran, Atlet Panjat yang Copot Jilbab Disambut Bak Pahlawan
Media pemerintah kemudian menyiarkan wawancara dengan Rekabi, di mana dia mengulangi penjelasan yang dia berikan di sebuah posting Instagram untuk memanjat dengan rambut terbuka.
"Saya tiba-tiba dan tak terduga dipanggil untuk bertanding saat saya berada di ruang ganti wanita," katanya.
"Saya sibuk memakai sepatu saya dan memperbaiki peralatan saya dan lupa memakai jilbab saya, yang seharusnya saya pakai."
Rekabi mengatakan ada "beberapa reaksi ekstrem" terhadap video penampilannya yang dikuncir kuda dan dia "merasa stres dan tegang".
"Syukurlah, saya telah kembali ke Iran dalam keadaan sehat dan aman. Dan saya meminta maaf kepada rakyat Iran atas kebingungan dan kekhawatirannya."
Dia juga membantah laporan bahwa dia telah kehilangan kontak dengan keluarga dan teman-temannya dan bahwa dia telah meninggalkan Korea Selatan lebih awal dari yang dijadwalkan.
"Itu tidak terjadi. Kami telah kembali ke Iran persis seperti yang direncanakan," katanya.
Setelah komentar serupa diposting di akun Instagram Ms Rekabi pada Selasa sore, Rana Rahimpour dari BBC Persia mengatakan bahwa bagi banyak orang, bahasa yang digunakan tampak seolah-olah ditulis di bawah paksaan.
Elnaz Rekabi langgar aturan jilbab Iran saat berlaga dalam kejuaraan panjat dinding di Korea Selatan baru-baru ini. Kini dia dielukan sebagai pahlawan rakyat
- Didemo 2 Bulan Nonstop, Republik Islam Iran Mulai Melunak soal Hijab
- Anak Buah Anies: Yang Bilang Pemaksaan Siapa? Gurunya Siapa?
- Kasus Maladministrasi di SMKN 2 Padang, Intoleransi Pendidikan Harus Segera Dihapuskan
- Mendikbud Didesak Prioritaskan Kasus Ini ketimbang Pemaksaan Memakai Jilbab di Sumbar
- Copot Jilbab di Muka Umum, Puluhan Perempuan Iran Ditangkap