Kembali ke OBOR
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - Justru kian meriah. Acara yang dibuka besok lusa itu.
Pun kian banyak kepala pemerintahan yang hadir. Termasuk Presiden Putin dari Rusia, padahal Amerika terus melancarkan kampanye negatifnya. Ke mana-mana.
Itulah gambaran Muktamar ke-2 OBOR di Beijing. Yang dimulai tanggal 26 April lusa. Lebih 36 kepala pemerintahan hadir. Jauh lebih banyak dari yang pertama dulu. Dua tahun yang lalu.
Sempat setahun penuh OBOR (One Belt One Road) jadi sorotan dunia. Dianggap sebagai jebakan untuk negara miskin.
OBOR kelihatan memberi pinjaman besar-besaran. Untuk proyek-proyek infrastruktur. Akibatnya negara peminjam tidak bisa bayar. Lantas asetnya disita Tiongkok.
Amerika terus mengampanyekan 'jebakan utang' itu. Namun awal istilah jebakan utang mulanya sebenarnya dari India. Dari tulisan seorang ahli di salah satu universitas di Delhi. Lalu dianggap logis.
"Waspadalah dengan jebakan utang!" Itulah tema sentral yang dilancarkan Amerika untuk negara-negara sahabatnya.
Minggu lalu pun kampanye seperti itu masih dilancarkan. Kali ini untuk negara-negara Amerika Latin. Yang juga mulai tertarik pada OBOR.