Kembali ke OBOR
Oleh Dahlan Iskan
Kelemahan pinjaman dari Jepang/Amerika adalah prosedurnya sulit. Persyaratannya njelimet. Mengurusnya lama. Bisa tiga tahun.
Saat persetujuan turun nilai proyek sudah berubah. Kondisi lapangan juga sudah beda. Nilainya tidak sebesar OBOR.
Kelebihannya: begitu disetujui beres. Ruwet di depan tapi beres di pelaksanaannya. Jalannya proyek sangat lancar. Dengan mutu yang baik.
Amerika memang mengakui anggaran yang disiapkan tidak sebesar OBOR. Hanya 60 miliar dolar setahun. Sedang OBOR sampai 3 triliun dolar. Bedanya begitu jauh.
Kalau saja saya boleh hadir di muktamar OBOR lusa saya akan usul: perbaikilah tata kelola OBOR. Terutama: tolaklah kalau ada permintaan dana siluman di dalamnya.
Jepang dan Amerika sangat ketat di bidang itu. Bahkan Amerika menyiapkan dana khusus untuk LSM yang akan ikut mengontrol setiap proyeknya.(***)
Amerika terus mengampanyekan OBOR sebagai 'jebakan utang' ala Tiongkok. OBOR kelihatan memberi pinjaman besar-besaran untuk proyek-proyek infrastruktur. Akibatnya negara peminjam tidak bisa bayar. Lantas asetnya disita Tiongkok.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi