Kembali ke Swedia, Hasan Tiro Pamit Kalla
Sabtu, 25 Oktober 2008 – 09:56 WIB
JAKARTA – Mantan pemimpin tertinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Hasan Tiro menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat malam (24/10). Mantan WNI yang kini menjadi warga negara Swedia itu akan mengakhiri kunjungannya ke Indonesia. Dia pulang ke negaranya melalui Malaysia. Rombongan Hasan Tiro datang di kediaman Kalla di Jalan Diponegoro pukul 19.10. Mereka tiba menggunakan Toyota Alphard hitam bernomor polisi B 881 KH dan dikawal lima mobil. Hasan didampingi 11 orang. Di antaranya, mantan Perdana Menteri GAM Malik Mahmud dan Ketua Komisi Peralihan Aceh Muzakkir Mana. Dia menuturkan, saat pertemuan dengan Kalla, Hasan berpesan kepada pemerintah Indonesia untuk terus memelihara perdamaian di Aceh. ’’Kita berharap bersama-sama bisa membangun Aceh secepatnya ke depan,’’ ujarnya.
Hasan yang mengenakan jas biru itu disambut Kalla yang mengenakan batik cokelat di ruang tamu. ’’Keadaan di Aceh sekarang sudah baik dan damai. Hasan Tiro selalu rindu Aceh dan punya keinginan untuk kembali tinggal di Aceh,’’ ujar mantan Perdana Menteri GAM Malik Mahmud yang mendampingi Hasan.
Baca Juga:
Menurut Mahmud, pertemuan dengan Kalla hanyalah silaturahmi biasa. Awalnya, Hasan yang juga alumnus angkatan pertama Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta itu ingin bertemu Presiden SBY. Namun, karena SBY berada di luar negeri, Kalla mendapat tugas untuk mewakili.
Hadir pula dalam pertemuan itu Dubes RI untuk Rusia Hamid Awaluddin, Deputi Politik Djohermansyah Djohan, Mendagri Mardiyanto, Seswapres Tursandi Alwi, serta Deputi Kesra Azyumardi Azra. (tom/nw)
JAKARTA – Mantan pemimpin tertinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Hasan Tiro menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat malam (24/10). Mantan WNI
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Videotron Ambruk saat Menko AHY Pidato, Sejumlah Pejabat Nyaris Ketiban
- Indra Karya Beri Bantuan Air Bersih di NTT
- Lemhannas & MUI Teken Nota Kesepahaman Pemantapan Nilai Kebangsaan
- Netizen Ragukan Bayi Rauf Tertukar, Polri Masih Tunggu Hasil Tes DNA
- Pakar Hukum Sebut Penyitaan Jaminan Tanah di Daan Mogot Seharusnya Tak Dikabulkan
- Kemenpora Raih Peringkat Pertama Monev KIP, Dinobatkan Badan Publik Terbaik Nasional Arkaya Wiwarta Prajanugrah 2024