Kembali Menguat Usulan Penghapusan UN
Senin, 15 April 2013 – 18:11 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR, Raihan Iskandar mengaku terkejut dengan fakta pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013. Apalagi ini terjadi di tengah pro kontra keberadaan UN itu sendiri. Sehingga kondisi ini semakin menguatkan dorongan agar UN dihapuskan. "Ini juga menjadi tanda gagalnya reformasi di tubuh penyelenggara pendidikan. Karena itu saya meminta kepada Kemdikbud untuk bertanggung jawab penuh atas hal ini," tegasnya.
"Saya sendiri berpandangan bahwa UN bukan penentu kelulusan, tapi hanya sebagai pemetaan siswa saja. Namun hari ini, UN yang sudah dianggarkan dalam APBN malah terkesan tidak dipersiapkan secara maksimal. Ini justru akan memperkuat pandangan bahwa sebaiknya memang UN dihapuskan saja," kata Raihan, Senin (15/4).
Politisi dari PKS ini menjelaskan, berbagai permasalahan UN, mulai dari pengunduran 11 provinsi, naskah UN yang kurang hingga tertukar serta buruknya kualitas kertas naskah UN, mengindikasikan perencanaan dan pengawasan yang tidak matang dalam proses persiapan UN.
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR, Raihan Iskandar mengaku terkejut dengan fakta pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013. Apalagi ini terjadi di tengah
BERITA TERKAIT
- Terobosan Kemendikdasmen di 2024: Guru ASN PPPK & PNS Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
- Lewat Kegiatan Ini, Para Mahasiswa Dibekali Wawasan Tentang Kepabeanan dan Cukai
- Mengenal Veve, Sosok Dosen yang Menginspirasi Generasi Muda
- Ribuan Siswa Sekolah Tiga Bahasa Berlaga dalam Porseni PERSTIBI II 2024
- Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Gandeng Mendagri
- Penjelasan BKN soal Ribuan Akun Honorer TMS Tereset Saat Pendaftaran PPPK Tahap 2