Kembali S & N
Oleh: Dahlan Iskan
Terpilihnya perdana menteri baru ini disambut antusias oleh pengikutnya. Mata uang Pakistan, Rupee, ikut menguat. Amerika pasti senang –terkait soal Afghanistan. Tiongkok juga senang –terkait soal bisnis.
Namun, Imran juga punya banyak pengikut. Mereka demo di mana-mana. Setelah Salat Isya. Dalam jumlah besar.
Tapi –untuk sementara– Imran memang kalah. Lapangan politik ternyata beda dengan lapangan kriket. Juara dunia kriket ini kalah 0-5 di pertandingan politik di Pakistan.
Saya sebut kalah 0-5 karena ia dan semua anggota DPR-nya meninggalkan lapangan sebelum pertandingan dimulai.
Tanpa WO itu pun ia sudah kalah 0-5.
Upayanya membubarkan parlemen gagal: 0-1. Mahkamah Agung justru memulihkan status parlemen setelah Presiden Pakistan membubarkannya.
Upayanya menggunakan taktik filibuster (lihat Disway Senin,11/4, lalu) juga gagal: 0-2.
Upaya mempertahankan posisi ketua sidang pun gagal: 0-3. Sebagian anggota DPR dari partainya membelot ke S & N sehingga Imran kehilangan mayoritas.
Awalnya Imran mengira krisis politik ini akan ditutup dengan penyelesaian politik: Pemilu dalam waktu 90 hari ke depan. Harapan itu ternyata meleset.
- Politikus Senior PDIP Minta Presiden Prabowo Hentikan KPK Kriminalisasi Orang
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati
- Surat Papa
- Dunia Hari Ini: Amerika Mengatakan Ada Kemajuan Dalam Mediasi Gencatan Senjata Israel-Hamas
- Ray Rangkuti Tantang KPK Bidik Orang di Lingkaran Kekuasaan terkait Kasus DJKA
- Anggota DPR Maria Lestari Mangkir Panggilan KPK