Kembali S & N

Oleh: Dahlan Iskan

Kembali S & N
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Upayanya menjadikan ketua DPR sebagai calon perdana menteri baru juga gagal: 0-4.
Dan upayanya untuk memboikot DPR juga gagal: 0-5. Justru sikap WO-nya itu membuat Shehbaz menjadi calon tunggal.

Maka pimpinan sidang yang baru,

Ayaz Sadiq, dari SN & Co, langsung mengambil alih pimpinan. Yakni setelah seluruh anggota DPR dari partai PTI-nya Imran meninggalkan DPR. Termasuk Ketua DPR yang memimpin sidang: Shah Mahmood Qureshi. Padahal Qureshi ini sudah telanjur memasukkan dokumen pendaftaran calon perdana menteri dari PTI.

Mereka tidak hanya WO. Mereka menyatakan berhenti sebagai anggota DPR. Mereka ngambek total. Mereka menyatakan "tidak mau jadi boneka asing".

Imran selalu mengatakan mosi tidak percaya pada dirinya itu hasil dari lobi politik Amerika.

Pimpinan sidang yang baru, dari partai oposisi, langsung ambil palu. Ia membuka acara dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran. Lalu minta petugas lonceng membunyikan loncengnya selama lima menit. Itu pertanda semua anggota DPR harus memasuki ruang sidang.

Sampai bunyi lonceng berhenti kursi-kursi dari partai pemerintah masih tetap kosong. Pimpinan sidang pun memulai acara pemungutan suara.

"Anggota yang menyetujui mosi-tidak-percaya, silakan ke lobi kiri untuk menentukan pilihan di situ," ujar pimpinan sidang sambil menunjukkan jari ke arah ruangan di kiri ruang sidang pleno.

Awalnya Imran mengira krisis politik ini akan ditutup dengan penyelesaian politik: Pemilu dalam waktu 90 hari ke depan. Harapan itu ternyata meleset.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News