Kembalikan Kepercayaan Jelang Pilpres
Skenario di Balik Keputusan Besar Obama Tarik Tentara AS di Afghanistan
Minggu, 26 Juni 2011 – 18:42 WIB

Kembalikan Kepercayaan Jelang Pilpres
Setelah 18 bulan, Obama pun memenuhi janjinya. Dia mengumumkan penarikan tentara AS. Sebanyak 10.000 tentara Negeri Paman Sam akan meninggalkan Afghanistan mulai bulan depan. Selanjutnya, sekitar 23.000 personel militer akan ditarik mundur secara bertahap hingga akhir tahun depan. Per September 2012, 33.000 serdadu AS ditargetkan pulang. Dengan begitu, jumlah pasukan yang tersisa akan berkisar 67.000 personel. Mereka akan ditarik total pada 2014.
Baca Juga:
Seperti Johnson, Obama pun mengabaikan masukan soal penarikan pasukan kali ini. Pentagon dan sebagian politikus Republik mengimbau presiden keturunan Afrika itu tidak menarik pasukan dalam jumlah besar tahun ini. Obama tidak mengindahkan. Dia malah menargetkan penarikan 33.000 serdadu atau hampir sama dengan jumlah serdadu tambahan pada 2009, sebelum September 2012 atau sebelum pilpres AS digelar.
Sehari setelah mengumumkan jadwal penarikan tentara AS, Obama berkunjung ke Fort Drum, New York. Di pangkalan pasukan Mountain Division Ke-10 tersebut, dia menyapa serdadu AS dan keluarganya. Selama ini, pasukan yang dikirim ke Iraq dan juga Afghanistan banyak diambil dari unit tersebut. "Kalian selalu menunaikan tugas dengan maksimal. Itulah yang mengantarkan kita pada pencapaian terbaik di Afghanistan," katanya seperti dikutip Voice of America (VOA).
Obama mengaku bangga pada prajurit divisi tersebut dan militer AS secara umum. "Satu-satunya yang jadi alasan saya mengumumkan penarikan pasukan adalah karena saya yakin dengan kemampuan militer kita. Satu yang terbaik di dunia. Perintah apapun yang saya berikan selalu bisa kalian tunaikan dengan baik," ungkapnya.
WASHINGTON - Pengumuman Presiden Barack Obama soal penarikan bertahap 33.000 personel militer AS dari Afghanistan menuai banyak reaksi. Partai Demokrat
BERITA TERKAIT
- Sibuk Bela Palestina, Puluhan Mahasiswa Asing Diusir dari Amerika
- Permalukan Trump, Iran Tegaskan Ogah Berunding Langsung dengan Amerika
- Sesumbar, Donald Trump Klaim AS Lakukan Perundingan Langsung dengan Iran
- OKI Tuntut Penyelidikan Terkait Pembunuhan Pekerja Kemanusiaan di Gaza
- Demo di Akhir Pekan, Ribuan Warga Amerika Kecam Persekutuan Elon Musk & Donald Trump
- 19 Juta Jiwa Jadi Korban Gempa, Junta Myanmar Masih Sibuk Urusan Perang Saudara