Kembalikan Kepercayaan Jelang Pilpres
Skenario di Balik Keputusan Besar Obama Tarik Tentara AS di Afghanistan
Minggu, 26 Juni 2011 – 18:42 WIB

Kembalikan Kepercayaan Jelang Pilpres
Keputusan penting yang sarat muatan politis itu, konon, membuat Jenderal David Petraeus kecewa. Dari kaca mata militer, penarikan besar pasukan dalam waktu singkat akan mendatangkan kerugian, baik bagi pasukan yang ditarik maupun pasukan yang bertahan. Kendati demikian, sebagai bawahan, mantan komandan pasukan AS dan koalisi di Iraq itu harus patuh. Dia mendukung penuh rencana penarikan pasukan mulai Juli mendatang.
"Petraeus jelas akan melaksanakan perintah bos meski tidak senang," ujar analis Danielle Pletka, seperti dikutip dalam The Enterprise Blog Rabu lalu.
Pendapat sama dipaparkan pakar ilmu politik AS Robert Stein. Menurut dia, keputusan Obama itu tifak membuat pemerintah atau rakyat AS senang. Di mata publik, bapak dua putri itu tetap akan dianggap gagal mengakhiri Perang Afghanistan secara elegan. Sedangkan pemerintah tak puas dengan kebijakan yang terkesan dipaksakan itu.
Kendati begitu, berkaca pada kondisi finansial dalam negeri AS, Senator Carl Levin menyayangkan penarikan pasukan itu. Menurut dia, jumlah tersebut terlalu sedikit. Padahal, dengan mempertahankan lebih banyak pasukan di Afghanistan, Washington harus mengeluarkan dana perang dalam jumlah besar. "Kata kuncinya adalah biaya. Dengan menarik kurang dari 15.000 serdadu tahun ini, Obama justru mengirim pesan negatif kepada rakyat," kritiknya.
WASHINGTON - Pengumuman Presiden Barack Obama soal penarikan bertahap 33.000 personel militer AS dari Afghanistan menuai banyak reaksi. Partai Demokrat
BERITA TERKAIT
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi
- Bertemu Presiden Prabowo, Wakil Perdana Menteri Rusia Minta Dipermudah Hal Ini
- Indonesia dan Yordania Menyepakati 4 Perjanjian, Pendidikan Hingga Pertanian
- Ceritakan Persahabatan Puluhan Tahun dengan Prabowo, Raja Yordania: Tak Terlupakan