Kembang Kantil: Kisah Mengerikan Perjanjian dengan Iblis

jpnn.com - Bukan hanya menjual kengerian, aktris Nafa Urbach menjamin film Kembang Kantil memiliki kisah yang sangat lekat dengan tradisi dan budaya masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, memiliki pesan moral tersendiri bagi yang menyaksikannya.

"Jadi, sebenernya ini mengisahkan tentang seorang anak yang mempunyai perjanjian dengan iblis, di mana anak ini memang dipakai untuk seperti tumbal. Untuk mendapatkan apa yang kita mau, kebanyakan di Indonesia kan orang percaya sama klenik, ritual-ritual untuk mendapatkan kekayaan atau kesuksesan. Biasanya mereka datang ke tempat yang salah," ungkap Nafa Urbach saat berbincang bersama JawaPos.com, Senin (16/4).

Melalui film ini, lanjutnya, sebenarnya ingin mengingatkan bahwa segala sesuatu yang didapat dari hal yang tidak baik hasilnya akan berakhir buruk pula. Dicontohkannya, jika meminta kekayaan pada iblis maka pasti ada yang harus dikorbankan.

"Pesan moralnya di sini sangat luar biasa kental karena ujungnya segala sesuatu hal yang menyesatkan itu akhirnya kebinasaan. Sebab, memang setiap hal yang tidak meminta kepada Tuhan tapi minta pada iblis pasti meninggal atau binasa. Pesannya di situ," jelasnya.

Selain itu, Nafa mengatakan bahwa melalui film ini diperlihatkan bagaimana kasih sayang seorang ibu yang rela melakukan apapun demi sang anak.

Kembang Kantil menceritakan tentang Alisa (Irish Bella) yang berkunjung ke rumah kakaknya, Anton (Fadika Royandi) dan istrinya Santi (Nafa Urbach). Di rumah Anton, Alisa bertemu Tania (Richelle Georgette Skonicki), anak angkat Anton dan Siska yang sudah dianggap seperti anak sendiri.

Namun, Alisa langsung menyadari keanehan dari sikap Tania yang misterius. Teror-teror gaib mulai dialaminya, hingga munculnya sosok pria misterius Toro (Dorman Borisman) yang mengingatkannya agar menjauhi rumah tersebut dan tidak mendekati Tania.

Didorong rasa penasaran, Alisa mulai mencari tahu asal-usul Tania ke panti asuhan tempatnya dipungut. Ditemani Aldi (Kevin Kambey) senior Alisa, di sana mereka bertemu Novi (Sarwendah) pemilik panti asuhan. Berdasarkan petunjuk Novi, terkuaklah masa lalu Tania yang kelam.