Kembangkan Ekonomi Syariah via Bankaltimtara

jpnn.com, BALIKPAPAN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur menilai PT Bankaltimtara Syariah bisa menjadi jalan berkembangnya ekonomi syariah di provinsi itu.
Pasalnya, saat ini segmen syariah masih menyisakan ruang yang besar. Potensinya sangat bagus karena masyarakat Kaltim sebagian besar beragama Islam.
Saat ini pangsa segmen syariah di Kaltim terhadap industri keuangan sudah mulai pulih.
Pada 2017 lalu, pasar perbankan syariah mampu menjaga pertumbuhan positif di angka 3,4 persen.
Sebelumnya, pada 2015 lalu, pertumbuhannya minus 1,21 persen dan mereda di menjadi minus 0,38 persen setahun setelahnya.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Dwi Ariyanto mengatakan, undang-undang mengatur bank-bank yang memiliki unit usaha syariah (UUS) harus spin-off menjadi bank umum syariah (BUS).
Jika ingin berdiri sendiri, Bankaltimtara Syariah memerlukan modal. Untuk bank umum kelompok usaha (BUKU) I diperlukan modal Rp 500 miliar. Untuk BUKU dua harus punya modal minimal Rp 1 triliun.
“Saat ini Bankaltimtara Syariah sudah memiliki modal Rp 500 miliar. Bisa untuk berdiri menjadi BUS, tetapi dengan predikat BUKU satu,” ujar Dwi, Minggu (17/2).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur menilai PT Bankaltimtara Syariah bisa menjadi jalan berkembangnya ekonomi syariah di provinsi itu.
- Fokus Pengembangan Bisnis Ritel, BSI Region 3 Palembang Catatkan Kinerja Positif di 2024
- Jangan Sampai Terjebak Utang Digital, Mahasiswa Wajib Dibekali Literasi Keuangan Syariah
- RUU Perkoperasian Diharapkan Menguatkan Peran Koperasi dan Ekonomi Syariah
- UNIDA Gontor Perkuat Penelitian Cryptocurrency lewat Kolaborasi Lintas Institusi
- BSI Talenta Wirausaha 2024 Dorong UMKM Muda Indonesia Naik Kelas
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global