Kembangkan ESDM-Infrastruktur Butuh Dana Investasi USD 57 Miliar
Sabtu, 11 Oktober 2014 – 23:36 WIB
Terakhir, pemerintah diharuskan mengembangkan industri hilir minerba untuk menggenjot nilai tambah. Pria yang juga menjabat ketua Asosiasi Tambang Emas Indonesia (ATEI) tersebut memperkirakan adanya kebutuhan 27 smelter baru. Itu terdiri atas 3 smelter tembaga, 3 smelter alumina, 6 smelter besi, 12 smelter nikel, dan 3 smelter emas. "Dana yang dibutuhkan besar sekali. Sekitar USD 20 miliar," imbuhnya.
Baca Juga:
Natsir optimistis pemerintah dapat menarik dana swasta untuk proyek investasi itu. Dia tidak menampik dampak yang ditimbulkan dari pertikaian politik pada masa transisi saat ini. Tapi, dunia usaha, baik nasional maupun global, masih punya ketertarikan untuk menanamkan modal di tanah air. "Realitas politik saat ini harus diterima. Tapi, kami yakin pengusaha masih optimistis. Asal pemerintah bisa memberikan insentif dan dorongan kebijakan yang tepat," ujarnya. (bil/c22/agm)
JAKARTA - Program pembangunan sektor infrastruktur dan energi pada lima tahun ke depan diperkirakan membutuhkan dana swasta USD 57 miliar. Kamar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PT Pegadaian Resmi Jadi Bank Emas, Legislator: Langkah Positif
- Sambut Investasi Apple di Indonesia, Pemerintah Diimbau Perkuat 4 Hal Ini
- Kontribusi Koperasi Bisa Lebih Besar daripada BUMN atau Swasta
- Pertamina Hulu Rokan Catatkan Lifting Minyak 58 Juta Barel Sepanjang 2024
- Mowilex Raih Sertifikasi CarbonNeutral untuk Keenam Kalinya
- Awal Tahun, USD Hari Ini Masih Bertengger di Rp 16 Ribuan, Kapan Turun?