Kembangkan Nuklir, Indonesia Dapat Kompensasi
Rabu, 13 Februari 2013 – 06:56 WIB
JAKARTA--Indonesia sepakat untuk tidak mengembangkan teknologi nuklir untuk kepentingan pembuatan senjata. Sebagai kompensasi atas sikap itu pemerintah mendapatkan komitmen dari lembaga berwenang di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi baru. Sinergi dimaksud antara lain dengan International Atomic Energy Agency (IAEA) atau badan tenaga atom international di bawah PBB dan Comprehensive Nuclear Test-Ban Treaty Organization (CTBTO), lembaga yang lebih fokus pada pengembangan teknologi nuklir non senjata.
Menteri Luar Negeri, Marty M Natalegawa, mengatakan komitmen tersebut sejalan dengan keinginan negara-negara di Asean terhadap pemusnahan senjata nuklir. Pihaknya butuh dukungan nyata dari negara lain di luar kawasan agar tercipta kedamaian di seluruh dunia.
Baca Juga:
Menurut Marty ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk merealisasikan keinginan itu khususnya di kawasan Asean. Di antaranya implementasi nasional terkait ketentuan hukum international. "Meningkatkan berbagai upaya untuk mendorong aksesi negara-negara pemilik senjata nuklir kepada protokol Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ), sinergi antara organisasi di bidang keamanan nuklir baik di tingkat regional maupun global," ujarnya saat membuka Regional Seminar on Maintaining a Southeast Asia Region Free of Nuclear Weapons di Jakarta, Selasa (12/2).
Baca Juga:
JAKARTA--Indonesia sepakat untuk tidak mengembangkan teknologi nuklir untuk kepentingan pembuatan senjata. Sebagai kompensasi atas sikap itu pemerintah
BERITA TERKAIT
- Catatan Akhir Tahun 2024 MA Bertema Integritas Kuat, Peradilan Bermartabat
- Pakar Hukum Bandingkan Putusan Terhadap Budi Said dengan Harvey Moeis
- Hukuman Terdakwa Kasus Sumpah Palsu Ike Farida Ditambah Jadi 6 Bulan Penjara
- BKN Ungkap Penyebab Pengumuman Kelulusan PPPK Tahap 1 belum Bisa Dilihat di Akun SSCASN
- Cuaca Hari Ini, Hujan Ringan di Kota-Kota Besar
- Pra-MLB NU: Ada yang Bertanya Kapan Gus Ipul Mundur