Kembangkan Nuklir, Indonesia Dapat Kompensasi

Kembangkan Nuklir, Indonesia Dapat Kompensasi
Kembangkan Nuklir, Indonesia Dapat Kompensasi
Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Najib, yang juga pembicara utama dalam seminar regional itu mengatakan Indonesia, baik pemerintah maupaun parlemen, sudah memutuskan Indonesia tidak akan mengembangkan kemampuan teknologi nuklir yang dimiliki untuk senjata nuklir. "Tetapi untuk tujuan damai seperti energi,kesehatan, pertanian, peternakan, atau hal lain yang bermanfaat untuk manusia dan kemanusiaan," ungkapnya.

Najib yang juga menjabat sebagai Chairman of the Parliamentary Caucus for Mid-East itu menegaskan Indonesia sudah rela melepas keinginan memiliki senjata nuklir. Tetapi tentu harus dikapitalisasi untuk mendapatkan konmpensasi dari negara lain khususnya negara-negara yang punya mimpi sama dengan Indonesia agar dunia aman tanpa nuklir. "Bahkan kita bersyukur bisa memengaruhi negara-negara Asean untuk tetapkan kawasan Asia Tenggara ini sebagai kawasan bebas senjata nuklir," ucapnya.

Apresiasi dari CTBTO dinilai sebagai salah satu kompensasi. Organisasi bermarkas di Wina, Austria, itu siap untuk melakukan transfer teknologi baik melalui forum resmi maupun berupa bantuan teknis. Najib mengatakan mereka bisa memberikan banyak bantuan teknologi maupun pelatihan pembinaan sumber daya manusia.

"Karena mereka punya kompetensi dan peralatan-peralatan canggih. Mereka punya alat sangat canggih sekali, ini bisa digunakan untuk keperluan memantau bencana alam; banjir, badai, tsunami, gunung meletus," paparnya.

Secara bertahap, kata Najib, sudah mulai terealisasi di Indonesia meskipun belum di banyak tempat. Diupayakan dilakukan secara konsisten sehingga menjangkau semua wilayah. Urusan teknisnya dilakukan bersama lembaga kompeten di Indonesia seperti Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).

JAKARTA--Indonesia sepakat untuk tidak mengembangkan teknologi nuklir untuk kepentingan pembuatan senjata. Sebagai kompensasi atas sikap itu pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News