Kembangkan Pabrik Gula, BUMN Butuh Rp 13,61 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - jpnn.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini tengah fokus menata ulang pabrik gula milik perseroan.
Deputi Bidang Usaha Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro menjelaskan, kondisi pabrik gula BUMN saat ini cukup memprihatinkan karena di bawah skala ekonomi.
Dari 45 pabrik gula, hanya 25 persen yang memiliki kapasitas produksi di atas 4.000 ton tebu per hari (TCD) dan 78 persen pabrik gula di Jawa berusia di atas 100 tahun sehingga tidak kompetitif.
"Perlu upaya yang terstruktur dan berkesinambungan antara pengembangan untuk membangun pabrik gula baru dengan kepastian ketersediaan bahan baku tebu terhadap kapasitas pabrik gula," tutur Wahyu.
Untuk mengembangkan pabrik gula BUMN, kata Wahyu setidaknya dibutuhkan investasi hingga sekitar Rp 13,61 triliun dalam lima tahun ke depan.
Dana itu akan digunakan untuk membangun pabrik baru, meningkatkan kapasitas produksi mesin, dan mengembangkan lahan kebun.
“Kami juga akan menutup pabrik gula yang tidak produktif sehingga sebanyak 45 pabrik gula akan berkurang menjadi hanya 22 pabrik gula,” papar dia.(chi/jpnn)
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini tengah fokus menata ulang pabrik gula milik perseroan.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Begini Cara ASABRI Merayakan Peran Perempuan
- Menteri PKP: Saya Apresiasi BTN yang Bisa Berikan KPR Kepada Pemilik Warung Bakso
- SIG Meyakini Precise Interlock Brick jadi Solusi Jitu Tantangan Proyek 3 Juta Rumah
- Kementerian BUMN Resmikan Tim Pengembangan Bisnis Komoditas Kopi & Kakao
- PGN dan BGN Kerja Sama Penyediaan Pasokan Gas Bumi untuk Program Makan Bergizi Gratis
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun