Kembangkan Tekhnologi, PLN Gandeng ITB dan ITS
Kamis, 24 November 2011 – 13:58 WIB
Dijelaskan Pamudji, ada suatu pekerjaan besar yang memerlukan kajian bersama dengan Perguruan Tinggi seperti ITB dan ITS, khususnya Teknologi Reverse Engineering yang bertujuan untuk meningkatkan aviability dan reliability Unit Pembangkit.
" Manfaat yang didapat di dalam pengembangan program bersama Reverse Engineering, baik untuk kepentingan PLN maupun kepentingan Perguruan Tinggi antara lain, mendapatkan material yang berkualitas dengan harga yang kompetitif, hemat devisa, penggerak industri nasional, penyerapan tenaga kerja yang besar yang secara langsung juga dapat menyiapkan SDM untuk kepentingan industri Dalam Negeri," terangnya.
Di samping Reverse Engineering menurut dia, dimungkinkan adanya kerjasama yang meliputi antara lain pekerjaan seperti Redesign, Remanufacturing, Remaining Life Assesment, Destructive Test/Non Destructive Test (DT/NDT) dan Root Cause Failure Analysis (RCFA).
"Di dalam Roadmap Teknologi PLN telah dicanangkan bahwa tahun 2010 – 2013, PLN memasuki fase pertama yaitu peningkatan keandalan dan efisien, sementara fase 2 yaitu tahun 2014 – 2017 merupakan fase untuk peningkatan efisiensi dengan teknologi baru dan fase 3 yaitu tahun 2018 – 2021 merupakan fase Teknologi Ramah Lingkungan," ungkap alumni ITB tersebut.
JAKARTA--Untuk meningkatkan kemampuan pendidikan dan penelitian serta penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya pengelolaan ketenagalistrikan
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut