Kembangkan Wisata Bahari, Kemenpar Gandeng KKP

Kembangkan Wisata Bahari, Kemenpar Gandeng KKP
Arief Yahya. Foto: JPNN

Presiden Joko Widodo di banyak kesempatan sudah menegaskan bahwa core economy bangsa ini ada di pariwisata. Baik wisata budaya, wisata alam maupun wisata buatan.

“Hanya Pariwisata yang bisa membuat bangsa ini bisa berdiri tegak, dan bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Bahari kita sangat kaya dengan potensi wisata, panjang pantai kita nomor dua di dunia setelah Canada. 80 persen coral di dunia hidup di Indonesia. Jumlah pulau kita sekitar 17.500. Itu semua tidak menjadi apa-apa jika tidak dikembangkan sebagai potensi destinasi wisata,” ungkap Arief.

“Pemerintah dalam program pembangunan lima tahun ke depan fokus pada sektor; infrastruktur, maritim, energi, pangan, dan pariwisata. Penetapan kelima sektor ini dengan pertimbangan signifikansi perannya dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang. Dari lima sektor tersebut pariwisata ditetapkan sebagai leading sector karena dalam jangka pendek, menengah, dan panjang pertumbuhannya positif,” kata Arief.

Presiden telah menetapkan target pariwisata dalam lima tahun ke depan 2019 harus memberikan kontribusi pada perekonomian (PDB) nasional sebesar delapan persen, menghasilkan devisa 240 triliun, menciptakan 13 juta lapangan kerja, meraih 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia.

“Dan itu sangat memungkinkan. Di Agriculture kita susah bersaing, di manufacture apa lagi. Di IT juga tidak mudah mengejar persaingan dunia. Di industry kreatif, kita sangat pede untuk bersaing. Era sekarang sudah masuk ke creative industry atau cultural industry, dimana pariwisata menjadi salah satu yang masuk di dalamnya,” paparnya.

Tahun 2017, sektor pariwisata ditargetkan dapat memberikan kontribusi terhadap perekonomian (PDB) nasional sebesar 13 persen, devisa yang dihasilkan sebesar Rp 200 triliun, penyerapan tenaga kerja sebanyak 12 juta, jumlah kunjungan wisman 15 juta dan pergerakan wisnus 265 juta serta indek daya saing (WEF) berada di ranking 40, dari posisi saat ini di ranking 50 dunia.

Menurut Menpar Arief Yahya, kunci sukses dalam rangka mengembangkan pariwisata nasional khususnya dalam mewujudkan target 2017 hingga 2019 mendatang tidak terlepas dari peran serta seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) yang terdiri dari: kalangan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah dan media yang kerap disebutnya sebagai kekuatan pentahelix.

Senada dengan pernyataan Menpar Arief Yahya, Menteri KKP, Susi Pudjiastuti mengapreasiasi langkah penandatanganan MoU ini sebagai langkah nyata dalam meningkatkan sinergi antar kementerian.

Gerakan untuk membangun Indonesia Incorprated terus dikobarkan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Kali ini Kemenpar berkolaborasi dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News