Kemdikbud Dalami Kasus Bullying di SMAN 70 Jakarta
Jumat, 28 Oktober 2011 – 21:21 WIB
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menurunkan tim untuk menyelidiki kasus tindak kekerasan (bullying) di SMA Negeri 70, Bulungan, Jakarta Selatan. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan, Musliar Kasim mengaku telah menerima beberapa informasi bullying di sekolah tersebut. "Kita semua tentu tahu, jika sekolah merupakan otonomi Pemda khususnya di tangan Dinas Pendidikan. Tapi kementerian tetap punya otoritas untuk melakukan pembenahan. Intinya, kalau memang itu terjadi, Dirjen Dikmen akan memberikan skors, atau jika perlu saya akan menurunkan status sekolahnya," tegasnya.
Musliar mengatakan, dirinya sudah menghubungi Dirjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Hamid Muhammad. "Telah didapatkan informasi bahwa terjadi bullying di sekolah tersebut. Bahkan, di situ katanya, kafetarianya ada area khusus anak kelas 1, khusus anak kelas 2 dan khusus anak kelas 3. Tidak boleh anak kelas lain memasuki area masing-masing tingkatan kelas itu," terang Musliar di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (28/10).
Musliar menilai kondisi ini sudah melenceng dari prinsip pendidikan karakter yang ada, di mana anak-anak sudah dibiasakan untuk hidup mengelompokkan diri dan tidak menerima kelompok lain. Ironisnya, pihak sekolah terutama guru dan kepala sekolah yang mengetahui hal itu justru diam saja dan tidak bertindak apa-apa.
Baca Juga:
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menurunkan tim untuk menyelidiki kasus tindak kekerasan (bullying) di SMA Negeri
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS