Kemdikbud: Siswa Jangan sampai Mati Gaya dengan IT

Yang disiapkan pemerintah, lanjutnya, anak C4 yaitu creative, punya collaborative work, critical thinking dan problem solving, dan communication skill.
Sedangkan gurunya harus bisa C4 dan mengimplementasikannya di kelas. Juga menginovasi teknologi yang dibutuhkan siswa mereka.
"Yang tak kalah penting adalah guru harus bisa menginspirasi siswanya untuk mampu berbagi dengan siswa-siswa lain supaya bisa berbagi terobosan memahami materi pelajaran di sekolah," terangnya.
Dari sekolah atau lembaganya, Gogot menjelaskan, sedang disiapkan mulai dari input, proses, output dan outcome yang sesuai.
Inputnya sudah ada program penerimaan peserta didik baru (PPDB) online.
Harus bersentuhan dengan internet bagi orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya masuk sekolah.
Kemudian prosesnya di sekolah, anak-anak akan diperkenalkan bagaimana mendaftar di kelas, mengikuti pelajaran dengan men-download materi, mengerjakan soal secara digital, pekerjaan kelompok dengan digital.
"Sekarang ada grup-grup WA, LINE, dan lainnya, jadi anak-anak diperbiasakan belajar dengan memanfaatkan teknologi yang ada," pungkasnya. (esy/jpnn)
Tantangan teknologi informasi komunikasi dalam pendidikan adalah bagaimana memanfaatkan berbagai potensi yang mampu mempersempit kesenjangan digital.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Lanskap AI Mengalami Perubahan Signifikan, Investasi GenAI akan Makin Dilirik
- Bisnis Layanan Perangkat Lunak Berpotensi Besar di Indonesia
- NTT DATA Business Solutions Tawarkan Strategi Kepemimpinan Berkelanjutan Era Digital
- Belasan Perusahaan ini Raih TOP Digital Awards 2024
- DataOn Meraih 4 Penghargaan di Top Digital Awards 2024
- Mahasiswa President University Sabet Juara Stacks Harvard Hackathon