Kemdiknas Akui Program BOS Banyak Menyimpang
Sabtu, 27 November 2010 – 19:41 WIB
JAKARTA - Irjen Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Wukir Ragil mengatakan, pihaknya kerap kali menemukan banyak penyimpangan dalam proses aliran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Alokasi Khusus (DAK), serta Dana Alokasi Umum (DAU).
"Kementerian Pendidikan Nasional telah menemukan banyak sekali penyimpangan dalam pelaksanaan program BOS, DAK dan DAU di sejumlah daerah. Data ini didapatkan setelah tim dari Inspektorat Jenderal Kemdiknas turun langsung ke lapangan," ungkap Wukir, ketika ditemui di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Sabtu (27/11).
Wukir menyebutkan, temuan tersebut terjadi dari tahun 2008 hingga tahun 2009. Menurutnya, dari temuan itu, seluruh besaran angka yang seharusnya disetorkan kepada kas negara, sudah ada datanya. "Tetapi saya tidak hapal persis nilainya," imbuhnya.
Wukir menjelaskan, penyimpangan yang terjadi di daerah itu sangat beragam, yakni mulai dari sosialisasi sekolah yang tidak jelas, masyarakat tidak dilibatkan dalam prosesnya, hingga kekeliruan penggunaan anggaran. Padahal, lanjut Wukir, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Kemdiknas sudah memiliki pedoman pelaksanaan untuk ketiganya.
JAKARTA - Irjen Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Wukir Ragil mengatakan, pihaknya kerap kali menemukan banyak penyimpangan dalam proses
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Akui Guru Tak Tergantikan Teknologi, Ada Kabar Gembira Bagi yang Belum Sarjana
- Dosen dan Mahasiswa HI Paramadina Kolaborasi Luncurkan Buku Terbaru
- SMP SIS Cilegon Jadi Sekolah Pertama Berstandar Internasional di Banten Utara
- UAC Mojokerto Perkuat Kolaborasi Pemerintah dan Akademisi dalam ICORCS 2025
- Sinergi ARLIC dan IMLA Dorong Pengembangan Bahasa Arab di Indonesia
- PPDB Diganti SPMB, Mendikdasmen Mengeklaim Ada Hal Baru