Kemdiknas Anggap Buku SBY Tak Bermuatan Politis
Selasa, 25 Januari 2011 – 19:24 WIB
JAKARTA - Dirjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemdiknas, Suyanto, menilai bahwa buku seri mengenai Presiden SBY yang berjudul "Lebih Dekat dengan SBY", tidak bermuatan politis. Menurutnya, ini hanyalah sebuah buku biasa yang menceritakan tentang tokoh. "Tidak ada unsur politis sama sekali di dalamnya. Ini hanya buku mengenai seorang tokoh, yang kebetulan Presiden yang saat ini masih menjabat," ungkap Suyanto dalam konferensi pers klarifikasi peredaran buku SBY di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Selasa (25/1). Selanjutnya, Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Diah Harianti juga mengungkapkan, buku yang jenisnya seperti ini sudah banyak yang terbit dan lolos penilaian Puskurbuk. Ia menyebutkan contoh antara lain buku yang menceritakan tokoh-tokoh pahlawan, tokoh seniman dan lain-lain. "Mungkin ini kebetulan saja, tokoh buku ini mengenai SBY, yang mana masih menjabat sebagai Presiden. Jadi rame," serunya.
Suyanto juga mengungkapkan bahwa buku tersebut masih bisa dikatakan cocok untuk dibaca oleh siswa-siswi sekolah menengah pertama (SMP). Lebih jauh dikatakannya, penggunaan kalimat dan bahasa di dalam isi buku tersebut biasa saja. "Bahasanya biasa saja. Kalaupun dinilai bahasa tingkat tinggi, janganlah under-estimate terhadap siswa SMP. Para siswa SMP itu sudah mampu membaca buku yang isinya menuntut mereka berimajinasi tinggi, layaknya buku Harry Potter yang dikarang JK Rowling," tukasnya.
Dengan begitu, Suyanto kembali menerangkan bahwa buku mengenai tokoh SBY yang terdiri dari 10 seri tersebut, bukanlah buku yang sengaja diterbitkan untuk berkampanye. "Para penulisnya (buku ini) bukanlah penulis yang didikte untuk membuat buku ini. Misalnya, salah satu seri buku SBY yang berjudul 'Indahnya Negeri Tanpa Kekerasan'. Yang menulis bukanlah (orang) pesanan, tetapi adalah penulis senior dari media," sebutnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Dirjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemdiknas, Suyanto, menilai bahwa buku seri mengenai Presiden SBY yang berjudul "Lebih Dekat dengan
BERITA TERKAIT
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis