Kemdiknas: Aturan Tata Tertib Sekolah Masih Lemah
Kamis, 22 September 2011 – 06:14 WIB
JAKARTA — Dirjen Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Hamid Muhammad mengatakan, terjadinya tawuran ataupun kekerasan di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh para siswa disebabkan karena lemahnya aturan tata tertib sekolah. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran guru yang dimungkinkan juga tidak mentaati peraturan sekolah itu sendiri. Kedua, para guru yang mengajar harus bertugas untuk bisa membentuk karakter siswa. Itu bukanlah tugas guru Agama ataupun Bimbingan Konseling, tetapi semuanya. Ketiga, keteladanan. Serta yang keempat, adalah harus memperbanyak program ekstrakurikuler.
“Misalnya, sekolah membuat aturan dilarang merokok di sekolah. Para guru beranggapan bahwa aturan itu khusus untuk siswa, dan guru bisa bebas merokok di lingkungan sekolah. Seharusnya, aturan itu berlaku untuk semua,” tegas Hamid ketika ditemui di ruangannya di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Rabu (21/9).
Baca Juga:
Hamid yang juga pernah menangani kasus tawuan pelajar SMA Bakti Idhata mengungkapkan, butuh waktu 5 tahun untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dikatakan, harus melakukan perbaikan-perbaikan di sekolah itu sendiri. Pertama, kejelasan regulasi sekolah. “Ketika anak mendaftar sekolah harus jelas aturannya. Harus ada perjanjian anti kekerasan dan bullyingakan mendapatkan peringatan, namun jika sudah parah, harus dikembalikan kepada orang tua,” jelasnya.
Baca Juga:
JAKARTA — Dirjen Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Hamid Muhammad mengatakan, terjadinya tawuran ataupun kekerasan
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut