Kemdiknas Digeledah, Nuh Pasrahkan pada KPK
Selasa, 02 Agustus 2011 – 19:05 WIB

Kemdiknas Digeledah, Nuh Pasrahkan pada KPK
JAKARTA - Sejak pagi hingga sore, Selasa (2/8), gedung Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) diperiksa oleh beberapa anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait kasus dugaan korupsi mantan Irjen Kemdiknas, M Sofyan. Terkait hal itu, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengaku memasrahkan semuanya kepada KPK.
"Jadi, dari sejak awal kami sudah menyampaikan, bahwa pertama, prinsipnya kementerian itu sangat koorperatif dengan penegak hukum. Kedua, memang iya ada mantan Inspektur Jenderal Kemdiknas yang sudah ditetapkan tersangka oleh KPK, dan faktanya memang seperti itu. Sebagai tindak lanjut, berhubung KPK ingin mendapatkan bukti-bukti yang lebih utuh dan komplit, maka dari itu KPK sejak pagi tadi memeriksa, atau bahasa kerennya menggeledah," ungkap Nuh ketika ditemui di lingkungan Gedung Kemdiknas, Jakarta, Selasa (2/8).
Nuh mengakui, M Sofyan yang ditetapkan sebagai tersangka tersebut, memang sebelumnya sudah mengajukan cuti untuk mencalonkan diri sebagai Bupati. Setelah itu, lanjut Nuh, yang bersangkutan mengundurkan diri dan prosesnya juga diusulkan kepada Presiden. Bahkan Keppres pun sudah turun dan saat ini posisi jabatan Irjen sudah digantikan oleh Musliar Kasim, mantan Rektor Universitas Andalas. "Intinya, kami sangat terbuka dan siap memberikan data apa saja yang diperlukan oleh KPK," tukasnya.
Lebih jauh, mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tersebut menambahkan, pihaknya juga tidak keberatan jika KPK terpaksa harus menggeledah kantor Kemdiknas, karena terkait kasus mantan Irjen yang sudah pensiun sebelum dirinya menjabat Mendiknas itu. "Dalam hal ini, tak ada istilah dikotori atau mengotori. Jadi intinya, siapa saja yang melakukan kesalahan, maka harus diberikan sanksi dan tindakan, karena setiap orang bisa melakukan kesalahan. Ini bagian dari proses, dan ini tugas kita semua untuk melakukan pembenahan. Nanti yang menggantikan saya nantinya juga akan begitu. Generasi yang akan datang juga akan melakukan perbaikan," paparnya.
JAKARTA - Sejak pagi hingga sore, Selasa (2/8), gedung Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) diperiksa oleh beberapa
BERITA TERKAIT
- Guru Vokalis Band Sukatani Dipecat, P2G Marah Besar
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih
- Pemprov Jateng Berkomitmen Berikan Tali Asih Bagi Anak-anak Penghafal Al-Qur'an 30 Juz
- Honorarium Honorer di Bawah Rp 500 Ribu, Gaji PPPK Paruh Waktu Piro?
- Nakhodai IKA PMII, Fathan Subchi Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045