Kemdiknas Dinilai Mabuk Uang
Rabu, 13 Juli 2011 – 17:42 WIB

Kemdiknas Dinilai Mabuk Uang
JAKARTA- Anggota Komisi X DPR RI, Zulfadli menegaskan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) saat ini tengah mengalami penyakit mabuk uang. Penyakit tersebut kata Zulfadli, pun menular hingga keseluruh institusi dan lembaga pendidikan mulai pendidikan dasar, menengah terlebih pergurun tinggi (PT). Salah satu program Kemdiknas yang kini sangat diperalat oleh penyelenggara pendidikan untuk meraup duit masyarakat adalah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Menurut politisi Golkar itu, RSBI telah menggiring SMP dan SMA menjadi barang ekonomi yang sangat mahal karena hampir seluruh SMP dan SMA di kota-kota besar berlomba-lomba untuk menjadikan sekolahnya berpredikat RSBI dengan menggali sumber dana para orang tua murid.
"Keputusan pemerintah yang mengalokasikan dana ABPN sebesar 20,2 persen setara dengan Rp280 triliun lebih telah menjadikan Kementerian Pendidikan Nasional mabuk uang," kata Zulfadli, dalam acara Dialog Kenegaraan bertema "Amandemen dan Mahalnya Pendidikan" di gedung DPD, komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/7).
Penyakit mabuk uang itu, lanjutnya, juga diikuti oleh hampir seluruh institusi dan lembaga penyelenggara pendidikan mulai pendidikan dasar hingga PT. "Pada tingkat pendidikan dasar, berkat pengawasan masyarakat kecenderungan mabuk uang itu relatif bisa dikendalikan. Tapi yang namanya lembaga pendidikan menengah dan perguruan tinggi gejala mabuk uang itu semakin tidak terkendali karena berbagai kebijakan pemerintah berkuasa sangat memungkinkan penyelenggara pendidikan meraup uang dari masyarakat tanpa kontrol DPR dan Presiden," tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA- Anggota Komisi X DPR RI, Zulfadli menegaskan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) saat ini tengah mengalami penyakit mabuk uang.
BERITA TERKAIT
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Pemerintah Segera Memperbaiki Tata Kelola Pendidikan
- Masyarakat Rela Antre Demi Beras Murah di Kampus UTA45 Jakarta
- Konsolidasi Nasional 2025, Mendikdasmen Ungkap Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan Guru
- Dedi Klaim Rencana Mengirim Siswa ke Barak Didukung Orang Tua, tetapi Ditolak Elite
- Bantu Masyarakat, Mahasiswa UTA '45 Bagikan 500 Paket Sembako di Sunter
- Konsolnas Dikdasmen 2025, Ini Harapan Menko Pratikno dan Menteri Mu'ti kepada Pemda