Kemdiknas Dinilai Mabuk Uang
Rabu, 13 Juli 2011 – 17:42 WIB

Kemdiknas Dinilai Mabuk Uang
"RSBI secara tidak bertanggung jawab telah diperalat oleh penyelenggara pendidikan untuk menghimpun dana dari orang tua murid. Sementara negara dalam hal ini diwakili oleh Kemdiknas tutup mata terhadap seluruh pungutan yang dilakukan oleh sekolah-sekolah," ungkap Zulfadli.
Gejala yang sama juga terjadi pada tingkat perguruan tinggi. Dengan alasan berbadan hukum sendiri dan pemerintah menetapkan tujuh perguruan tinggi terbaik, saat ini perguruan tinggi terbaik secara erang-terangan memasang tarif untuk meloloskan lulusan SMA menjadi mahasiswa di lembaga pendidikan tinggi yang dimiliki negara. "Tujuh Perguruan Tinggi yang dilabelisasi sebagai yang terbaik sudah keterlaluan dalam menguras uang rakyat," tegasnya.
Konyolnya, indikasi kelulusan mahasiswa di tujuh PT terbaik itu adalah kesanggupan kontribusi uang kepada kampus. "Jadi wajar, kalau pada akhirnya mayoritas mahasiswa di PT terbaik itu adalah anak-anak orang kaya yang tidak pernah mengalami secara langsung apa arti kesulitan dan kesusahan hidup mayoritas anak bangsa di negeri ini," pungkasnya. (fas/jpnn)
JAKARTA- Anggota Komisi X DPR RI, Zulfadli menegaskan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) saat ini tengah mengalami penyakit mabuk uang.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Program Lampu Belajar: Anak Sekolah di Desa pun Berhak Menjadi Cerdas
- Berkontribusi untuk Dunia Pendidikan, FKS Inspire Beri Pelatihan Skill untuk Guru dan Siswa SMK
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Wamen Diktisaintek Dukung Langkah Atma Jaya Menuju Universitas Berbasis Riset
- Kemenag: Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Lahirkan Dokter Muslim Ahli Stem Cell
- Unpad Pecat Dokter Residen Tersangka Pemerkosaan Keluarga Pasien RSHS