Kemdiknas Klaim SD Kekurangan Ruang Kelas
Rabu, 10 Agustus 2011 – 15:20 WIB
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) mengakui jika sekolah jenjang sekolah dasar (SD) mengalami kekurangan ruang kelas. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya ruang kelas yang sudah rusak berat dan memutuhkan rehabilitasi. Direktur Pembinaan Sekolah Dasar, Ditjen Pendidikan Dasar Kemdiknas, Ibrahim Bafadal mengatakan, hingga saat ini baru sekitar 50,39 persen yang sudah memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM). Menurutnya, kondisi kelas yang kurang tersebut, masih diperparah dengan adanya ruang kelas rusak. Baik itu rusak ringan, sedang hingga rusak berat. Untuk itulah Kemdiknas membuat strategi percepatan melalui program Ruang Kelas Baru (RKB). "Itu untuk menutupi kekurangan ruang kelas tadi, sedangkan yang rusak akan direhab. Untuk Rehab ringan diurus daerah," tutur Ibrahim.
Dengan kurangnya kuantitas serta kualitas ruang kelas tersebut dikhawatirkan dapat menghambat tercapainya target penuntasan wajib belajar 9 tahun serta mengancam pencapaian akses Pendidikan Untuk Semua (Education For All) sebagai bagian dari pencapaian target MDG's di 2014. "Ruang kelas di jenjang pendidikan sekolah dasar sangat minim sekali dan banyak yang perlu direhabilitasi. Bahkan, hingga sekarang ini juga cukup banyak jumlah siswa usia SD yang tidak tertampung dan dilayani," ujar Ibrahim di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Rabu (10/8).
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Nasional 2010, hanya terdapat sekitar 717.803 ruang kelas di seluruh Indonesia. Sedangkan jumlah rombongan belajar yang harus dilayani mencapai 757.960 rombongan belajar. Untuk mengatasi kendala tersebut, tidak sedikit jumlah sekolah yang menerapkan sistem shift. "Mengatasinya dengan membagi 2 shift dalam sehari, ada masuk siang dan pagi. Bahkan di Batam, itu sampai 3 shift," terang Ibrahim.
Baca Juga:
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) mengakui jika sekolah jenjang sekolah dasar (SD) mengalami kekurangan ruang kelas. Hal tersebut
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut