Kemenag Akui Peredaran Alquran Salah Cetak

Kemenag Akui Peredaran Alquran Salah Cetak
Kemenag Akui Peredaran Alquran Salah Cetak
Alquran yang diteliti tersebut sampelnya diambil dari Kantor Agama Kabupaten Bogor, Cirebon, dan Ciamis. Alquran tersebut dicetak perusahaan PT Adhi Aksara Abadi Indonesia (AAAI).

Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag Muhammad Jasin mengakui memang betul telah terjadi kesalahan cetak pada Alquran hasil percetakan pada 2011 yang beredar di masyarakat. Sampel Alquran yang salah cetak ditemukan di Kediri, Surabaya, sejumlah daerah di Sulawesi, dan Lampung. "Kami sudah mengumpulkan yang salah-salah itu dan sudah ditarik," kata dia.

Meski demikian, Yasin membantah seluruh Alquran yang dicetak pada tahun tersebut mengalami kesalahan cetak. Karena itu, penarikan Alquran hanya dilakukan untuk kekeliruan, sementara Alquran yang sempurna tetap dibiarkan beredar di masyarakat. "Kita masih menelusuri sampel-sampel tertentu," terangnya.

Menurut mantan wakil ketua KPK ini, kesalahan cetak dimungkinkan terjadi karena beberapa sebab. Diantaranya, murni kelalaian dari percetakan yang memenangi tender. "Jika ini yang terjadi, maka perusahaan wajib menarik ulang dan mengganti Alquran yang salah cetak dengan jumlah yang sama," terangnya.

JAKARTA - Pengusutan dugaan korupsi tender Alquran Kementerian Agama (Kemenag) belum tuntas, kini muncul persoalan baru. Ribuan kitab suci umat Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News