Kemenag Beri Pelatihan Siaga Bencana untuk Takmir Masjid, Penyuluh Agama, dan Warga Difabel

jpnn.com, BUKITTINGGI - Kementerian Agama (Kemenag) melatih takmir masjid, penyuluh agama, dan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) agar siap siaga saat menghadapi bencana alam.
Pelatihan ini digelar bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Management of Social Transformation Programme (Most UNESCO), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah mengatakan wilayahnya memiliki potensi bencana yang tinggi.
"Sumatrea Barat memang rawan terhadap bencana, baik banjir, gunung meletus, galodo, gempa bumi, dan tsunami," ungkapnya saat membuka Workshop Penguatan Literasi Kebencanaan Berbasis Pengetahuan Lokal dalam Pengurangan Risiko Bencana di Bukittinggi.
Mahyeldi berharap workshop tersebut bisa memberi wawasan tentang bencana dan kesiapsiagaan, terutama bagi kelompok difabel, yang paling rentan saat terjadi bencana.
"Workshop ini dapat mendukung masyarakat Sumatera Barat untuk bisa menyikapi bencana dan mengurangi risikonya," tambahnya.
Kasubdit Kepustakaan Islam Kemenag, Nur Rahmawati mengatakan terdapat tiga tujuan dari pelatihan tersebut.
Pertama, mampu memaksimalkan pemanfaatan pengetahuan lokal dalam meningkatkan pengurangan risiko bencana di Sumatera Barat.
Workshop dari Kemenag merupakan bentuk perhatian pada masyarakat Sumatera Barat agar peka terhadap bencana.
- BAZNAS dan Badilag Bersinergi Optimalkan Dana ZIS-DSKL
- Dedi Mulyadi Segera Teken Pergub, Larang Alih Fungsi Lahan Perkebunan & Pertanian untuk Cegah Bencana
- Dedi Mulyadi Minta Masyarakat Jabar Tobat Ekologi di Bulan Ramadan
- Warga Diminta Waspadai Longsor di Kawasan Menuju Wisata Gunung Bromo
- Kemenag Gagas Program Green Theology, Dorong Wakaf Hutan untuk Kelestarian Lingkungan
- Ribuan Rumah Warga di Muara Enim Terdampak Banjir