Kemenag dan MOSAIC Terus Dorong Ekosistem Hutan Wakaf di Indonesia

Kemenag dan MOSAIC Terus Dorong Ekosistem Hutan Wakaf di Indonesia
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI Prof. Waryono Abdul Ghofur (baju putih), didampingi Ketua MOSAIC Nur Hasan Murtiaji (tengah) dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University Assoc. Prof. Irfan Syauqi Bek (keempat dari kanan), saat diskusi “Pengembangan Ekosistem Hutan Wakaf dan Wakaf Hutan di Indonesia”. Foto: Dokumentasi MOSAIC.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Abu Rokhmad menyebutkan Kemenag memiliki perhatian yang besar pada isu iklim.

Pelestarian lingkungan khususnya hutan harus menjadi kesadaran semua umat, dan pemerintah perlu bersinergi mendorong ekosistem Wakaf Hutan yang lebih baik.

“Kementerian Agama siap mendukung juga dari sisi kebijakan, jangan sampai ada gap antara apa yang kami dukung dengan kebijakan,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua MOSAIC Nur Hasan Murtiaji  menjelaskan selama pelaksanaan roadshow di 4 Kota Wakaf, yaitu Wajo, Gunungkidul, Tasikmalaya dan Padang, rata-rata peserta cukup bergairah ada alternatif wakaf yang lain.

Selain itu, terkait aspek perusahaan, perlu edukasi dan mengkoneksikan program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Environment, Social, Governance (ESG) mereka karena potensinya sangat besar. 

“Kami berharap, mudah-mudahan dari FGD bisa membuat roadmap pengelolaan hutan wakaf secara nasional seperti apa, dampak sisi nasional dan lokal kedaerahannya seperti apa," kata Nur Hasan. 

Dia menambahkan inisiatif seperti Hutan Wakaf perlu mendapatkan dukungan besar. Mengutip laporan Asian Development Bank (ADB), kalau tidak ada ikhtiar maksimal, maka setiap negara akan berpotensi kehilangan produk domestik bruto (PDB). 

"Jadi, jika pemerintah ingin pertumbuhan ekonomi 8 persen , kalau tidak memperhatikan aspek lingkungan, tambah berat, ada reverse effect. Sampai 2035 kita bisa kehilangan 5 persen PDB dan angka itu akan naik. Dalam hitungan 15 tahun, dia bisa naik dua kali lipat, di 2070  bisa sampai kehilangan 30 persen, itu luar biasa,” tuturnya. (esy/jpnn)

Kemenag dan MOSAIC terus mendorong ekosistem hutan wakaf di Indonesiayang merupakan inovasi wakaf produktif berbasis teknologi.


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News