Kemenag Gelar Ngabuburead Kepustakaan Islam, Dorong Peningkatan Literasi Generasi Z

Kemenag Gelar Ngabuburead Kepustakaan Islam, Dorong Peningkatan Literasi Generasi Z
Kegiatan Ngabuburead Literate to Elevate di Perpustakaan Masjid Istiqlal. Foto; dok Kemenag

Ngabuburead di Istiqlal

Sebagai bagian dari kampanye literasi tersebut, Kemenag menggelar Ngabuburead bertema "Judi Online: Ancaman Serius bagi Keluarga dan Masyarakat” di Perpustakaan Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (18/3).

Kegiatan ini menghadirkan Pengasuh Pesantren Daarul Rahman Jakarta, Kiai Faiz Syukron Makmun atau Gus Faiz, sebagai narasumber yang membahas dampak buruk judi online terhadap moral dan sosial masyarakat.

Gus Faiz mengungkapkan, kemerosotan moral dapat menghancurkan suatu peradaban, sebagaimana yang terjadi di Andalusia. "Islam pernah hebat di Andalusia. Coba kita datang ke Spanyol, lihat bagaimana peradaban Islam di Sevilla, Cordova. Itu semua adalah peradaban Islam yang cukup maju. Tetapi hari ini, kita hanya bisa melihat peninggalannya saja di sana," tuturnya.

Menurutnya, mundurnya peradaban Islam di Andalusia tidak semata akibat perpecahan politik. Namun, kejatuhan itu sebenarnya diawali dari merosotnya moral dan pengetahuan masyarakat.

Salah satu ancaman moral terbesar di era modern, menurutnya, adalah judi online. Akses informasi yang terlalu bebas membuat banyak orang, terutama generasi muda, kesulitan membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Terlebih, judi online tidak terlihat seperti judi konvensional yang dilakukan di meja-meja perjudian.

Oleh karena itu, dia mengingatkan bahwa judi online jauh lebih berbahaya karena tersembunyi dan mudah diakses.

"Sistem ini mendorong orang untuk bermimpi mendapatkan keuntungan instan melalui permainan yang sebenarnya sudah direkayasa," ujarnya.

Ngabuburead Literate to Elevate di Perpustakaan Masjid Istiqlal diikuti 100 peserta yang terdiri dari remaja masjid, pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News