Kemenag Genjot MAK agar Lulusan Aliyah Bisa Bersaing

Kemenag Genjot MAK agar Lulusan Aliyah Bisa Bersaing
Direktur Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Prof Nur Kholis Setiawan (berkalung sarung) saat meninjau MAN 1 Garut, Jumat (16/12). Foto: Kemenag for JPNN.Com

Sedangkan untuk menjawab tantangan di dunia usaha, tutur Nur Kholis, Kemenag  berencana membuka madrasah aliyah kejuruan (MAK) di enam provinsi dalam kurun waktu 2016-2018. Yakni di Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara, Bintuhan Kaur di Bengkulu, Rokan Hulu di Riau, Aceh Timur di NAS, Samarinda di Kalimantan Timur, serta  Atambua di Nusa Tenggara Timur.

Selain itu Direktorat Pendidikan Madrasah Kemenag juga mendorong revitalisasi sarana dan prasarana pada madrasah keterampilan. Kurikulum keterampilan di setiap sekolah pun akan disesuaikan dengan potensi daerah dan dikombinasikan dengan kurikulum pusat.

Nur Kholis menambahkan, MAK yang menggunakan anggaran menawarkan program-program pendidikan kejuruan yang sesuai dengan keunggulan daerah masing-masing. Di Riau, misalnya, spesialisasi MAK yang dibangun di Kabupaten Rokan Hulu adalah  bidang pertanian.

"Pembangunan MAK merupakan bagian dari rencana pemerintah untuk meningkatkan jumlah sekolah kejuruan demi suksesnya program wajib belajar 12 tahun. MAK dipilih setelah diketahui bahwa banyak siswa yang berhenti sekolah setelah lulus dari madrasah tsanawiyah," ucapnya.

Sementara Kepala MAN 1 Garut Yepi Agus Gunardi mengatakan, madrasha yang dipimpinnya sudah sejak 1984 mengadakan program keterampilan. Mulai dari otomotif, elektronika hingga tata busana.

Namun, Yepi mengakui adanya kendala dalam menerapkan kurikulum keterampilan.  "Kendalanya itu seperti dari sarana yang ada di sekolah. Selain itu dari sisi regulasi juga agak terhambat," ucap Yepi.

Namun kini masalah regulasi telah diatasi setelah mendapat dukungan dari pemerintah. Setelah regulasi keterampilan lahir, pelajaran yang diberikan pun cukup padat.

"Alhamdulillah sekarang kita juga mendapat dukungan dana untuk revitalisasi. Dana itu akan digunakan untuk update alat. Seperti mesin di program otomotif belum injeksi. Masih mesin yang lama," katanya.(ara/jpnn)

GARUT – Kementerian Agama (Kemenag) terus mencari solusi bagi siswa dan siswi madrasah aliyah (MA) agar punya keterampilan ketika lulus. Sebab,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News