Kemenag Optimalkan Candi Prambanan sebagai Pusat Ibadah Umat Hindu Dunia

Menurut Duija terdapat sejumlah tantangan dalam menjalankan program. Tak jarang sebuah program ditunda, direvisi, atau bahkan dihentikan.
“Seolah apa yang saya lakukan menjadi ambisi pribadi padahal itu jelas sekali program dari Gus Men yang harus dihadapi dengan cepat, responsif, inovatif, kreatif, profesional, dan berkualitas.”
Dia pun menyampaikan pesan dari Gus Men untuk tidak berhenti berinovasi dan melakukan terobosan sepanjang terobosan itu berdampak untuk kemashlatan umat.
Tantangan lainnya, kata Duija, terkait postur anggaran yang dibuat di kepemimpinan sebelumnya, sehingga gagasan atau ide baru menjadi sulit diimplementasikan karena di luar dari anggaran yang sudah direncanakan.
“Karena saya dilantik pada September 2022, itu posisi sudah di penghujung tahun. Tahun 2024, baru mulai implementasi dari gagsan kita bersama teman-teman,” katanya.
Menurutnya, kendala utama yaitu mengubah budaya kerja di direktorat tidak mudah. Dia mengatakn bertahun-tahun sebuah kebiasaan sudah terbentuk dan sekarang dengan adanya terobosan, banyak juga tantangan-tantangan di internal.
Semua tantangan itu pun disambutnya dengan positif. “Saya yakin dengan semangat dan pengabdian, semua bisa dilakukan,” pungkasnya. (flo/jpnn)
Ditjen Bimas Hindu berupaya optimalisasi pemanfaatan Candi Prambanan sebagai pusat destinasi wisata dan pusat ibadah umat Hindu dunia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Resmi, Pemerintah Tetapkan Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah Jatuh pada 31 Maret
- Kemenag Perkuat Integrasi Islam dan Sains di Bidang Kedokteran
- Gerakan 'Ubah Jelantah Jadi Berkah' Dukung Ekoteologi dan Keberlanjutan
- Tanggal Berapa Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025? Simak Penjelasan Kemenag
- UIN Jakarta Masuk QS WUR 2025, Kemenag: Sejalan dengan Internasionalisasi PTKI
- Kemenag Bersama Belasan LAZ Bersinergi Berikan Beasiswa Zakat untuk Pendidikan