Kemenag: Pendaftaran Haji Distop, Masyarakat Resah
Rabu, 22 Februari 2012 – 15:38 WIB

Kemenag: Pendaftaran Haji Distop, Masyarakat Resah
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag), Bahrul Hayat mengungkapkan, pemerintah tidak akan melakukan moratorium pendaftaraan jamaah haji. Pasalnya, jika moratorium itu diberlakukan, maka justeru tidak memberikan keadilan dan kepastian kepada masyarakat yang berniat melaksanakan ibadah haji.
"Kami melihat sisi keadilan di masyarakat. Maka pemerintah atau Kemenag menetapkan kebijakan untuk dibuka saja pendaftarannya supaya masyarakat secara adil dapat mengetahui kapan bisa diberangkatkan. Ini semata-mata agar jamaah haji dapat mengetahui waktu keberangkatan mereka, karena kita semua tahu kuotanya terbatas," ungkap Bahrul di Gedung Kemenag, Jakarta, Rabu (22/2).
Baca Juga:
Bahrul menjelaskan, jika pemerintah memberlakukan moratorium dikhawatirkan akan membuat resah masyarakat atau calon jamaah haji. "Pertanyaannya apakah masyarakat lebih baik tidak diberikan kepastian. Apakah masyarakat tidak akan heboh kalau merasa punya niat dari sekarang tapi tidak boleh berangkat. Ini yang menjadi pertimbangan pemerintah untuk tetap membuka pendaftaran haji," jelasnya.
Dikatakan, pemerintah juga memiliki kebijakan prioritas, yaitu kuota tetap sebanyak 200 ribuan itu digunakan sesuai dengan urutan. Tetapi, apabila ada kuota tambahan yang bersifat khusus, maka pemerintah bisa mendahulukan prioritas dari urutan usia yang tertua.
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag), Bahrul Hayat mengungkapkan, pemerintah tidak akan melakukan moratorium pendaftaraan jamaah
BERITA TERKAIT
- AKBP Fajar Ditangkap Propam Mabes Polri, Kasusnya Dobel
- Bea Cukai Mataram dan Polda NTB Gagalkan Penyelundupan Narkotika di Bandara Lombok
- Gubernur Jabar Janji Sikat Premanisme di Kawasan Industri & Pabrik, Wamenaker: Dapat jadi Contoh
- Diduga Selingkuh dengan Anggota DPRD Malut, Wakapolres Kompol S Dicopot
- Heboh Oknum Anggota DPRD Malut Diduga Selingkuh dengan Wakapolres, Alamak
- Waka MPR Ibas Berharap Tukin Segera Dicairkan Demi Kesejahteraan Dosen di Indonesia