Kemenag Perkuat Integrasi Islam dan Sains di Bidang Kedokteran

"Harus ada dokter yang tidak hanya menguasai ilmu kedokteran modern, tetapi juga paham tradisi pengobatan Islam klasik. Misalnya, dalam kitab As-Suyuthi, ada teknik pengobatan medis yang dikombinasikan dengan pendekatan spiritual," tuturnya.
Salah satu tantangan utama adalah kurangnya dosen atau dokter yang memiliki latar belakang pesantren dan menguasai kitab kuning. Oleh karena itu, Kemenag mendorong pengembangan model integrasi yang tidak membebani mahasiswa dengan tambahan mata kuliah, tetapi tetap memperkuat dasar keislaman dalam kurikulum.
"Harus menemukan cara agar materi keislaman tidak menjadi beban tambahan, tetapi justru memperkaya pemahaman mahasiswa kedokteran," ujarnya.
Ke depan, Kemenag akan terus mengkaji kebijakan dan pendekatan epistemologis untuk memperkuat integrasi Islam dan sains, khususnya di bidang kesehatan, guna mencetak tenaga medis yang unggul secara akademik dan spiritual. (esy/jpnn)
Kemenag memperkuat integrasi Islam dan sains di bidang kedokteran serta kesehatan.
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Mesyia Muhammad
- Resmi, Pemerintah Tetapkan Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah Jatuh pada 31 Maret
- Gerakan 'Ubah Jelantah Jadi Berkah' Dukung Ekoteologi dan Keberlanjutan
- Tanggal Berapa Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025? Simak Penjelasan Kemenag
- UIN Jakarta Masuk QS WUR 2025, Kemenag: Sejalan dengan Internasionalisasi PTKI
- Kemenag Bersama Belasan LAZ Bersinergi Berikan Beasiswa Zakat untuk Pendidikan
- Kemenag Dorong Hutan Wakaf sebagai Solusi Ekologi dan Ekonomi Umat