Kemenag Petakan Strategi Pengentasan Kemiskinan Melalui Program Zakat

Kemenag Petakan Strategi Pengentasan Kemiskinan Melalui Program Zakat
Kemenag memetakan strategi pengentasan kemiskinan dengan optimalisasi program zakat. Foto: Kemenag

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengatakan, zakat memiliki potensi besar untuk menjadi solusi utama dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia.

Dengan optimalisasi pengelolaan zakat, kita tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja.

"Kerja sama dan sinergi antara berbagai pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini," ujar Kamaruddin, dalam keterangannya, Rabu (7/8).

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Waryono Abdul Ghafur mengungkapkan, potensi zakat di Indonesia mencapai Rp327 triliun per tahun.

Potensi ini, menurutnya, masih sangat mungkin ditingkatkan. Saat ini, terdapat 512 Badan Amil Zakat, 49.132 Unit Pengumpul Zakat (UPZ), 145 Lembaga Zakat, dan 10.124 amil.

Meski proses penghimpunannya belum optimal, Waryono tetap optimistis pengelolaan hingga pendistribusian zakat bisa maksimal dengan kolaborasi dan pemetaan strategi program.

"Salah satu upaya mengoptimalkan pengelolaannya adalah pemetaan strategi melalui sinergitas dan program, baik Kampung Zakat maupun KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat agar penyalurannya tepat sasaran serta berdampak dalam pengentasan kemiskinan," ujar Waryono.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan masih terdapat 25,9 juta penduduk miskin di Indonesia, dengan lima persen di antaranya masuk kategori miskin ekstrem.

Kemenag memetakan strategi pengentasan kemiskinan dengan optimalisasi program zakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News